JAKARTA – Dalam Podcast Madilog, host Darmawan Supriyossa, Jurnalis Senior melakkan wawancara dengan politisi senior Partai Golkar, Ridwan Hisjam. Topik yang dibicarakan soal kepemimpinan Partai Golkar. Turunnya mantan Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto, yang dirumorkan karena tekanan dari Jokowi. Juga naiknya Ketua Umum Bahlil, sebagai penggantinya. Banyak yang menilai Bahlil masih terlalu muda. Kalau tidak dikatrol oleh kekuatan besar (Jokowi), tidak mungkin Bahlil bisa menjadi Ketum Golkar.
Bagaimana tanggapan politisi senior Partai Golkar, Ridwan Hisjam menanggapi hal ini? Kami turunkan dalam petikan wawancara, Host (H) dan Ridwan Hisjam (RH).
H: Soal mundurnya Airlangga (KetumGolkar saat itu) apakah Pak Jokowi berada di belakang Airlangga (mundur)?
RH: Saya sih tidak mengatakan Pak Jokowi karena saya tidak pernah tahu bahwa Pak Jokowi suruh mundurkan Airlangga. Dan saya juga tidak pernah tanya.
Sebelum Airlagga mundur (itu bulan Agustus), bulan Juli saya ketemu Airlangga. Saya datang ke kantornya.Didalam kantornya cuma berdua, saya bilang raja harus maju. Maju Calon Pesiden. Saya anggota Dewan Pakar (Partai Golkar). Keputusan Dewan Pakar pada waktu itu bahwa Golkar harus punya calon Presiden, dan membentuk poros ke 4, yaitu Golkar dengan, pada waktu itu kita incar AHY dari Partai Demokrat. Cukup. Keluar itu surat ditandatangani oleh Agung Laksono dan Sekjennya Profesor. Nah ribut sudah, akhirnya saya bilang kepadanya. Nggak berani Airlangga
Istlahnya dia bilang bisa masuk penjara. Saya bilang jadi Ketua Umum Golkar itu harus berani masuk penjara. Akbar Tanjung masuk penjara.
Jadi Airlangga itu naik karena malaikat, turun juga karean malaikat (sambil tertawa)
H: Sebetulnya apa alasannya. Alasan rasional apa yang kemudia menyebabkan dia mundur?
RH : Ya tanya Airlangga, jangan tanya saya. Saya sudah minta dia (untuk maju Capres) tapi tidak bisa. Karena kalau menurut siklus politik, Golkar tahun 2024 harusnya jadi pemenang pemilu. Kita kan menang tahun 1999, lalu tahun 2004 kan kita menang, nomor satu. Duapuluh tahun, tahun 2024 kita harusnya nonor satu, tapi harus maju (capres). Kita harus punya calon presiden. Nggak berani. Terus tahunya kejadia dia mundur.Tapi saya sudah ngingetin harus berani.
Itu jawaban kalau masalah Airlangga. Saya tidak pernah mengatakan kalau dia ada tekanan atau apa segala. Saya tidak akan (tanya) Itu haknya Airlangga untuk menjawab. Dia ditekan apa tidak, Mungki nanti selang 15 tahun dia akan bertanggang jawab
H: Pada waktu itu ada rumor atau apa namanya bahwa Pak Jokowi berkenan menjadi pemimpin Gilkar. Tetapi mengapa kemudian justru pak Bahlil yang kemudian naik
RH: Nah pak Bahlil, saya juga maju. Calonnya 2 yang mendaftar saya dan pak Bahlil. Saya malah lebih dulu. Saya jam 7 malam, pak Bahlil itu jam 10 malam. Di DPP Golkar diterima, ada datanya semua. Setelah itu SC yang dipimpin Adies Kadir, sekerang Wakil Ketua (DPR) dicoret saya.
H: Ada alasannya nggak waktu itu?
RH: Tidak memenuhi syarat. Orang sedunia tahu bahwa saya ini Golkar. Yang nyoret yunior-yunior saya. Saya Ketua Golkar (Jatim), Adies Kadir masih pimpinan kecamatan waktu itu di Surabaya. Saya ketua Golkar Propinsi, bayangkan, dicoret sama Adies Kadir,
H: Ada alasannya?
RH: Tanya aja Adies kadir, dan saya tidak mau tanya.Karena saya yakin bahwa semua ini kehendak Tuhan. Dicoret saya, aklamasi lagi.akhirnya muncul namanya Bahlil.
H: Abang ditekan juga waktu itu. saat nama abang dicoret begitu saja tanpa alasan rasional?
RH: Nggak ada yang berani tekan saya. Mau tekan dalam hal apa. Nggak ada. Alasan rasionalnya adalah ndak membawa surat dukungan 30% dari 550 DPD (kabupaten atau propinsi).Saya satupun tidak membawa. Tidak saya lakukan
H: Mengapa tidak dilalukan
RH: Saya tidak setuju dengan klausul tertulis itu. Karena itu merusak Paradigma Baru Partai Golkar. Golkar menjadi Partai yang tidak demokratis. Padahal kekuatan Partai Golkar itu adalah demokratis. Satu-satunya Partai yang ada di Indoensia saat ini yang demokratis itu Golkar. Tapi sudah dua periode kepemimpinan ini tidak demokrtais. Ini rakyat belum tahu. Kalau rakya tahu Golkar tidak demokratis, ditinggal Golkar. Apalagi orang-orang tua yang mejaga. Dan saya menjaga itu.
Selengkapnya lihat Video Tiktok dibawah ini:
@forumkeadilantv POLITISI SENIOR GOLKAR: AIRLANGGA JADI KETUM GOLKAR KARENA MALAIKAT, TURUN KARENA MALAIKAT Pendaftaran calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah ditutup. Putra bungsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep kembali mendaftarkan dirinya di bursa ketua umum PSI. Sementara, Jokowi yang selama ini digadang-gadang bakal masuk ke PSI, dipastikan tak ada di daftar calon ketua umum. Partai mana yang akan jadi labuhan Jokowi? Apa Golkar membuka peluang Jokowi untuk bergabung? Akankah Ayah dan Anak bakal menjadi ketua umum di partai yang berbeda? Podcast Madilog Forum Keadilan berikut ini mengupas pertanyaan-pertanyaan tersebut bersama politisi senior Partai Golkar.* Host: Darmawan Sepriyossa – Jurnalis Senior Narasumber: Ridwan Hisjam – Politisi Senior Partai Golkar #kaesangpangarep #jokowi #psi #partaigolkar #ketumpsi #golongankarya #dinastipolitik #madilog #forumkeadilan #podcastpolitik #syahwatkekuasaan #ayahdananak #politikindonesia #beritaterkini #viral #politik
EDITOR: REYNA
Related Posts

Kegilaan yang Menyelamatkan Bangsa

Invasi Senyap Tiongkok di Bumi Pertiwi

Tahun 2025 diperkirakan akan menjadi 1 dari 3 tahun terpanas yang pernah tercatat

Rekom Dari Camat Kwadungan Sudah Keluar: Rizky Gugur!

Ketua PKBM Muslimat NU Sumenep Lolos Program Bergengsi YSEALI di Amerika Serikat

Giat BSPS Kementerian Perumahan, Merenovasi Rumah sekaligus Menumbuhkan Semangat Swadaya Masyarakat

Misteri Kebahagiaan

Diduga Ada Oknum ASN Melakukan Penipuan Jual Beli “Kursi” Calon Perangkat Desa Tirak

“Ratu Pupuk Indonesia”: Ucok Khadafi Soroti Keistimewaan Istri Dirut Pupuk Indonesia

Hakim Perlu Dilindungi




No Responses