Tulisan berseri ini diambil dari buku menarik berjudul “Rihlah Peradaban, Perjalanan Penuh Makna di Turki dan Spanyol” yang ditulis oleh Biyanto, Syamsudin, dan Siti Agustini. Ketiganya adalah fungsionaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Buku ini mengisahkan perjalanan di Turki dan Spanyol, dua tempat yang penuh dengan memori kejayaan Islam dimasa lalu. Buku ini sangat menarik. Selamat mengikuti serial ini.
SERI-5
Menurut Tun Suzana Tun Hj Othman, gelar Zilullah fil Ardh dan Zilullah fil ‘Alam, sudah populer di kalangan para khalifah dari Daulah Abbasiyah dan Saljuk di Baghdad, Mamluk di Mesir, Utsmaniyah di Turki dan Khilji serta Moghul di India. Seterusnya diikuti oleh raja-raja Melayu di nusantara.
Di antara mereka yang memakai gelar ini adalah Sultan Alaidin Johan Syah dari kerajaan Lamuri (abad ke-16), Sultan Nuruddin Abu Bakar Ali Syah, Sultan Jamaluddin Ali Syah, dan Sultan Hasanuddin Muhammad Ali Syah dari kerajaan Bima (abad ke-17), Sultan Ismail Syah dari kerajaan Patani (abad ke-16), sultan-sultan Melaka seperti Sultan Muhammad Syah, Sultan Muzaffar Syah dan Sultan Mansur Syah (abad ke-15 dan 16), Sultan Alauddin Riayat Shah II, Sultan Muzaffar dan Sultan Abdul Jalil Syah dari kesultanan Johor Lama (abad ke-16 dan 17), juga dari berbagai kerajaan dan kesultanan Alam Melayu.
Sebagai bukti adalah ungkapan-ungkapan yang dipakai dalam protokoler kerajaan. Baik saat datang menghadap raja, atau undur diri dari mejelis raja.
Baca Juga:
- Rihlah Peradaban,Perjalanan Penuh Makna Di Turki Dan Spanyol (Seri-4): Gelar Zillullahi fil Ardhi
- Rihlah Peradaban,Perjalanan Penuh Makna Di Turki Dan Spanyol (Seri-3): Menemukan Bayang-Bayang Allahdi Istanbul
Ungkapan Daulat Tuanku, sembah ke bawah Duli Tuanku, menjunjung Duli (sambil diangkat kedua belah tapak tangan ke dahi). Karena tiap jabatan ada maqamnya, dan tiap maqam ada protokolnya, maka diciptakan gelar, kata seruan, dan protokol, sebagai pembeda antara raja, ulama, hulubalang, dan rakyat biasa (ar-ar.facebook.com. diunduh pada 26 Oktober 2022).
Gelar Khalifatullah pada Raja Jawa
Raja-raja Mataram tidak menggunakan gelar Zillullah. Mereka menggunakan gelar Khalifatullah. Menurut Hendri F. Isnaeni, pada awalnya, raja-raja Mataram memakai gelar panembahan, sultan, dan sunan. Raja terbesar Mataram, Sultan Agung menggunakan gelar sultan.
Untuk melegitimasi kekuasaannya, dia mengirim utusan ke Makkah guna mencari gelar sultan pada 1641. Dia mengikuti jejak Sultan Banten, Pangeran Ratu, raja Jawa pertama yang mendapatkan gelar sultan dari
Makkah, sehingga namanya menjadi Sultan Abulmafakir Mahmud Abdul Kadir.
Raja-raja Martaram berikutnya, Amangkurat I sampai III menggunakan gelar sunan. Sedangkan Amangkurat IV (1719-1724) adalah yang pertama kali menggunakan gelar Khalifatullah.
Menurut Denys Lombard dalam Nusa Jawa Silang Budaya, gelar baru ini yaitu Khalifatullah adalah menegaskan perubahan konsep lama raja Jawa, dari Hindu kepada Islam, dari perwujudan dewa menjadi wakil Allah di bumi.
Setelah Perjanjian Giyanti pada 1755 yang memecah Mataram menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta, gelar Khalifatullah digunakan oleh sultan-sultan Yogyakarta. Sedangkan raja-raja Surakarta memakai gelar sunan.
Oleh karena itu, di dalam literatur atau kesempatan resmi, sebutan
untuk raja-raja Surakarta adalah Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sunan Paku Buwana Senapati ing Alaga Abdur Rahman Sayidin Panatagama.
Sementara sebutan untuk raja keraton Yogyakarta adalah Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwana Senapati ing Alaga Abdur Rahman Sayidin Panatagama Kalifatullah.
Hal ini ditulis Djoko Marihandono dalam disertasinya tentang Herman Willem Daendels, di Universitas Indonesia tahun 2005.
Anehnya, menurut Lombard, Sunan Surakarta tidak pernah menuntut gelar khalifatullah. Barangkali karena mereka merasakan bahwa gelar baru itu secara tersirat membatasi kekuasaan mereka. Fungsi raja disandingi ciri-ciri moral tertentu berdasarkan Islam.
Dalam buku Islam dan Khazanah Budaya Kraton Yogyakarta, Teuku Ibrahim Alfian menguraikan arti gelar itu: Senopati berarti sultanlah penguasa yang sah di dunia fana ini. Ing Alogo artinya raja mempunyai kekuasaan untuk menentukan perdamaian dan peperangan, atau sebagai panglima tertinggi saat perang. Abdur Rahman Sayyidin Panatagama, berarti sultan dianggap sebagai penata, pemuka dan pelindung agama. Sedang khalifatullah sebagai wakil Allah di dunia.
Menurut Abdul Munir Mulkhan dalam Reinventing Indonesia, meskipun raja-raja Jawa memakai gelar Sayyidin Panatagama Khalifatullah, namun dipandang oleh sementara pihak sebagai pusat tradisi kejawen (mistisisme Jawa) yang tidak mencerminkan tradisi Islam.
Sementara yang lain memandang bahwa tradisi kejawen dengan pusat kehidupan kerajaan di Jawa adalah Islam dalam perspektif Jawa.
Menurut Alfian, gelar yang disandang oleh Sultan Yogyakarta mengungkapkan konsep keselarasan. Keraton Yogyakarta seperti kerajaan-kerajaan Jawa dan kerajaan yang bersifat ketimuran pada umumnya menganut konsep keselarasan antara urusan politik, sosial dan agama (Hendri F. Isnaeni dalam https://historia.id. diunduh pada 28 Oktober 2022).
EDITOR: REYNA
Related Posts

Seri Novel “Imperium Tiga Samudra” (4) – Pertemuan di Lisbon

Misteri Pesta Sabu Perangkat Desa Yang Sunyi di Ngawi: Rizky Diam Membisu Saat Dikonfirmasi

Umat Islam Jangan Diam, Israel Mulai Menjalankan Rencana Jahatnya: Merobohkan Masjid Al Aqsa

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 3) – Penjajahan Tanpa Senjata

Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 2) – Langit di Atas Guam

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (1) – Peta Baru di Samudra Pasifik

Api di Ujung Agustus (Seri 34) – Gelombang Balik

Api di Ujung Agustus (Seri 33) – Pengkhianat Didalam Istana

Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum

Api di Ujung Agustus (Seri 31) – Bayangan Kudeta Makin Nyata




how much are tokens on my free camsNovember 11, 2024 at 1:26 pm
… [Trackback]
[…] Read More here to that Topic: zonasatunews.com/terkini/rihlah-peradabanperjalanan-penuh-makna-di-turki-dan-spanyol-seri-5-gelar-gelar-khalifatullah-pada-raja-jawa/ […]
pgslot168December 25, 2024 at 7:25 pm
… [Trackback]
[…] Here you will find 66974 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/terkini/rihlah-peradabanperjalanan-penuh-makna-di-turki-dan-spanyol-seri-5-gelar-gelar-khalifatullah-pada-raja-jawa/ […]