JAKARTA – Proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 milik Bos Agung Sedayu Group (ASG) Sugianto Kusuma alias Aguan yang menjadi bagian Proyek Strategis Nasional (PSN) telah merugikan rakyat Banten.
“Oknum aparat berpihak ke pengembang PIK 2. Oknum Aparat desa memaksa rakyat menjual tanah pengembang ke PIK 2,” kata wartawan senior Edy Mulyadi dalam acara “Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan PSN dan PIK 2, Derita Rakyat Banten Terdampak; Menagih Komitmen Kerakyatan Presiden Prabowo”, Kamis (6/11/2024).
Proyek PIK 2 memunculkan negara dalam negara dan hanya dihuni oleh kelompok tertentu. “Rakyat Banten harus bangkit melawan,” tegasnya.
Said Didu mengatakan, proyek PIK 2 merupakan bagian oligarki yang bisa membeli ketua parpol dan penguasa. “Pengembang PIK 2 meraih keuntungan Rp20 ribu triliun. Pengembang PIK 2 membeli tanah dari rakyat Rp50 ribu permeter dan dijual ke konsumen Rp35 juta permeter,” ungkap Said Didu.
Persoalan tanah yang dibeli pengembang PIK 2 di bawah NJOB, kata Said Didu harus menjadi tanggung jawab Pemda Tangerang. “Ada preman, kepala desa yang meminta rakyat untuk melepas tanahnya. Semua oknum aparat disogok. Banten sudah tidak ada negara,” tegasnya.
Said Didu juga menegaskan PSN PIK 2 harus dibatalkan, karena merampas tanah rakyat tanpa dasar hukum yang jelas
EDITOR: REYNA
Related Posts

Ribut Soal Pahlawan, Habib Umar Alhamid: Soeharto Layak dan Pantas Jadi Pahlawan Nasional

Sri Radjasa Chandara Buka Suara: Ada Tekanan Politik di Balik Isu Pergantian Jaksa Agung

Chris Komari: Kegiatan Yang Dilindungi Konstitusi Adalah Hak Konstitusional Yang Tidak Dapat Dipidana Dan Dikriminalisasi

Dijadikan Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Rizal Fadillah: Ini Pemerkosaan Hukum

Diduga Sekongkol Kepala Sekolah dan Komite MAN 3 Kediri Lakukan Pungli, Walimurid Dipaksa Bayar Rp 1.400.000

Kegilaan yang Menyelamatkan Bangsa

Invasi Senyap Tiongkok di Bumi Pertiwi

Tahun 2025 diperkirakan akan menjadi 1 dari 3 tahun terpanas yang pernah tercatat

Rekom Dari Camat Kwadungan Sudah Keluar: Rizky Gugur!

Ketua PKBM Muslimat NU Sumenep Lolos Program Bergengsi YSEALI di Amerika Serikat



No Responses