ZONASATUNEWS.COM, MADRID – Dubes RI Untuk Spanyol dan UNWTO, Dr Muhammad Najib memenuhi undangan dari Diplomatica Executif Club yang bekerja sama dengan Universidad Camilo José Cela. Universitas ini menjadi tuan rumah dan menggunakan salah satu kampus yang memiliki sejarah di pusat Kota Madrid.
Dubes Najib menernagkan, tema kali ini penekanannya adalah pada bagaimana lembaga pendidikan memberikan perhatian kepada anak-anak kita, kepada adik-adik kita untuk memberikan pendidikan yang terbaik.
Lebih dari itu, kata Dubes Najib, masyarakat Spanyol juga menyadari bahwa kita masuk di era globalisasi karena itu mereka harus membuka seluas-luasnya gerbang pendidikan untuk masyarakat global, baik yang datang dari Afrika, Asia di samping dari Amerika Latin dan Eropa, yang saat ini menjadi pasar tradisional mereka.
“Lebih dari itu masyarakat Spanyol juga menyadari bahwa masa depan dunia berada di Asia. Karena itu perhatian mereka sangat besar kepada masyarakat Asia. Perlu diketahui kurikulum mereka mencoba untuk mengembangkan kurikulum di mana masyarakat global bisa berpartisipasi diantaranya adalah banyak kampus-kampus di Spanyol ini yang kini menggunakan bahasa Inggris,” kata Dubes Najb.
Ada opportunity yang saya lihat dari lembaga pendidikan di Spanyol, katanya, karena sebagian besar asosiasi-asosiasi pendidikan di Spanyol dan beberapa tokoh pentingnya hadir malam ini dan saya berbicara dengan mereka tentang peluang kerja sama antara lembaga pendidikan di Spanyol dengan di Indonesia.
Di antara yang konkret yang bisa saya sampaikan dalam video Ini pertama untuk undergraduate atau di Indonesia dikenal dengan program S1 mereka membuka pintu untuk satu semester bagi mahasiswa Indonesia yang mau memanfaatkan program Merdeka Belajar dan itu akan diakui sebagai semester di kampus Indonesia.
Yang kedua, lanjut Dubes Najib, adalah program Master, di sini cukup 1 tahun saja. Masalah bahasa bukan saja bisa menggunakan bahasa Inggris selain bahasa Spanyol juga bahasa-bahasa lain, di antaranya di sini sekarang banyak sekali mahasiswa dari Timur Tengah yang menggunakan bahasa Arab.
“Karena by riset, cukup asal ada satu atau dua pembimbing yang mau membimbing dengan judul khusus mereka akan bisa memulai studi di sini. Nah begitu juga untuk Doktor. Doktor cukup 2 tahun saja kalau Master 1 tahun Doktor cukup 2 tahun saja. setelah menyelesaikan studi Master,” ungkap Dubes Najib.
Lebih dari itu biaya pendidikan juga di Spanyol ini tidak terlalu mahal. Tidak seperti di Amerika atau Australia atau beberapa negara Eropa lain karena subsidi pemerintah cukup besar. Begitu juga masyarakat di sini sangat ramah, sangat welcome.
“Nah saya melihat ini opportunity yang sangat besar dan saya sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah petinggi perguruan tinggi di sini, karena itu saya berharap sejumlah perguruan tinggi, begitu juga dosen-dosennya serta mahasiswanya yang ingin menimba ilmu merasakan bagaimana kuliah di luar negeri khususnya di Spanyol sangat dinantikan,” pungkasnya.
LIhat videonya dibawah ini :
EDITOR: REYNA
Related Posts

Perubahan iklim akan berdampak parah pada ekonomi dan keamanan Belgia

Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

Laporan rahasia AS menemukan ‘ratusan’ potensi pelanggaran hak asasi manusia Israel di Gaza

Prancis dan Spanyol menuntut pembatasan hak veto PBB untuk memastikan keadilan di Gaza

Mesir sepakat dengan Iran, AS, dan IAEA untuk melanjutkan perundingan guna menemukan solusi bagi isu nuklir Iran

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB

Laporan PBB: Sebagian besar negara gagal dalam rencana iklim yang diperbarui

Rencana Tersembunyi Merobohkan Masjidil Aqsa, Klaim Zionis Menggali Kuil Sulaiman, Bohong!

Umat Islam Jangan Diam, Israel Mulai Menjalankan Rencana Jahatnya: Merobohkan Masjid Al Aqsa

Wakil Ketua Komisi I DPR Sukamta : Mr Trump, Tidak Adil jika Pejuang Palestina Dilucuti Senjatanya Sementara Israel Dibiarkan Menembaki Gaza



No Responses