JAKARTA – Indeks saham Indonesia menunjukkan penguatan belakangan ini — salah satu sorotan adalah bahwa investor asing kembali memasuki pasar dan indeks syariah juga menguat.
Menurut data keuangan terkini, inflasi tahunan Indonesia tercatat sekitar 2,65% pada September 2025, naik dari 2,31% pada Agustus.
Dari sekilas data dan sentimen, kita dapat membongkar beberapa aspek penting:
Penguatan pasar: Investor yang kembali masuk ke pasar modal Indonesia menunjukkan bahwa ada kepercayaan bahwa ekonomi domestik masih punya ruang untuk tumbuh.
Risiko inflasi & konsumsi: Kenaikan inflasi meski masih di kisaran moderat menjadi perhatian karena daya beli masyarakat bisa tertekan jika terus meningkat.
Keseimbangan kebijakan: Pemerintah dan bank sentral dihadapkan pada dilema: mendukung pertumbuhan tanpa mengorbankan stabilitas harga, sekaligus menjaga kepercayaan investor dan publik.
Mengapa ini krusial? Indonesia berada di persimpangan: meski pertumbuhan ekonomi masih diprediksi mencapai ~5% dalam jangka menengah, faktor konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor akan diuji di tengah globalisasi yang makin rumit.
Apa yang mesti diwaspadai?
Bila inflasi mulai melesat, maka tekanan suku bunga dan beban bagi konsumen bisa naik.
Pertumbuhan pasar modal yang terlalu bergantung pada sentimen bisa rentan terhadap guncangan eksternal.
Kebijakan fiskal dan moneter harus selaras: bila terlalu longgar, risiko overheat; kalau terlalu ketat, bisa menghambat pemulihan.
Kesimpulan: Meskipun ada sinyal positif, ekonomi Indonesia belum “aman” dari risiko. Ke depan, bagaimana pemerintah menyeimbangkan antara dorongan pertumbuhan dan jaga stabilitas harga akan sangat menentukan.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Ini 13 Ucapan Kontroversial Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa

Purbaya Yudhi Sadewa: Dari Bogor ke Kursi Keuangan — Jejak Seorang Insinyur yang Menjadi Ekonom Kontroversial

The Guardian: Ketika Bendera One Piece Jadi Lambang Perlawanan Generasi Z Asia

Kolaborasi Manusia Dan AI: Refleksi Era Digital di IdeaFest 2025

Digital Counter-Revolution: Mengapa Pemerintah Indonesia Berbalik Takluk pada Media Sosial?

Otonomi Yang Melayani : Menanggapi Cak Isa Anshori dengan Kacamata Tata Kelola Islam

Komik Edukasi Digital dari ITS Jadi “Senjata” Literasi Anak di Daerah Terpencil”

Seni Tergores, Komunitas Bangkit: Bagaimana Dunia Seni Indonesia Pulih Usai Protes Nasional

Patrick Kluivert Dihentikan Setelah 9 Bulan — Apa Yang Salah?

Tirai Terbuka atau Tirai Besi? Ketika Prabowo Menyatakan ‘Saya Bukan Otoriter’



No Responses