JAKARTA – Tanda tanya besar tentang siapa sebenarnya orang kuat di balik Kingswood Capital Ltd (KCL) yang melaporkan dua pejabat tinggi BUMD Migas Riau ke Bareskrim Polri tampaknya mulai terjawab.
Menurut penelusuran Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), ada nama pengusaha kelas kakap nasional yang namanya terkait dengan Kingswood Capital Ltd.
“Dilansir situs datatempo.co edisi 09/45 tanggal 1 Mei 2016 berjudul ‘Orang Kita di Gedung Akara’, disebutkan bahwa empat puluh lima dokumen terserak di antara 11,5 juta dokumen Panama Papers. Jika dicetak, tebalnya lebih dari setengah rim kertas. Semuanya terkait dengan aktivitas perusahaan offshore milik pengusaha Edi Yosfi,” ungkap Sekretaris CERI, Hengki Seprihadi, Kamis (13/9/2024) pagi di Jakarta.
“Masih menurut artikel itu, ada setidaknya empat perusahaan di berkas Panama yang terkait dengan Edi: Saxenburg Enterprises Ltd, Palomino Energy Ketapang Limited, Hollingsworth Group Ltd, dan Kingswood Capital Ltd. Empat perusahaan tersebut didaftarkan oleh firma hukum Mossack Fonseca dan beralamat sama: Akara Building, Tortola, British Virgin Islands,” lanjut Hengki.
Jadi, lanjut Hengki, melihat dari sosok orang kuat di balik Kingswood Capital Ltd berhadapan dengan dua petinggi BUMD Migas Riau itu, sudah ibarat kelas berat lawan kelas terbang ringan saja. “Sehingga menurut kami wajar saja kedua petinggi BUMD Migas Riau itu jadi korban,” celetuk Hengki.
Sementara itu, sesuai jadwal persidangan di PN Jakarta Selatan, kasus dugaan penggelapan dengan tersangka dua mantan petinggi BUMD Migas Riau inisial IF dan ND, akan disidangkan pada Kamis (12/9/2024) pagi pada pukul 10.00 WIB.
Menurut Pengacara IF, Denny Latief SH MH, sejak awal penyelidikan dan penyidikan, kasus kliennya itu terkesan dipaksakan dan ada penyimpangan hukum.
Pasalnya, kasus yang dilaporkan sekitar lima tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 1 November 2018, dengan sangat cepat diproses pada tahun 2024.
Sebagaimana diketahui, perjanjian kerjasama antara PT Sarana Pembangunan Riau dengan Kingswood Capital Ltd yang ditandatangani Direktur Utama PT SPR Rahman Akil dan Martino Noma pada tanggal 18 April 2010 ditandatangani sewaktu Gubernur Riau masih dijabat oleh Rusli Zainal. Saat itu, Kepala BP Migas dijabat Raden Priyono.(*)
EDITOR: REYNA
Related Posts

Potret ‘Hutan Ekonomi’ Indonesia

Prof. Djohermansyah Djohan: Biaya Politik Mahal Jadi Akar Korupsi Kepala Daerah

Muhammad Taufiq Buka Siapa Boyamin Sebenarnya: Kalau Siang Dia LSM, Kalau Malam Advokad Profesional

Purbaya Dimakan “Buaya”

Pengakuan Kesalahan Oleh Amien Rais Dalam Amandemen Undang‑Undang Dasar 1945

Menemukan Kembali Arah Negara: Dari Janji Besar ke Bukti Nyata

Informaliti

Pasang Badan

Relawan Sedulur Jokowi Tegaskan Tetap Loyal Kepada Jokowi

Bobibos: Energi Merah Putih Dari Sawah Nusantara Yang Siap Guncang Dunia



No Responses