Oleh : Retno Kumala Dewi,S.Pd
Tantangan global abad 21 semakin nyata dan sudah di depan mata. Bangsa Indonesia secara serentak harus mempersiapkan seluruh komponen bangsa untuk siap menghadapi derasnya arus informasi dan teknologi pada abad 21 ini. Pesatnya perkembangan Information and Communication Technology (ICT) atau Teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK) telah menggeser struktur politik, ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan dari yang konvensional menjadi serba digital.
Menjawab tantangan global tersebut pendidikan di Indonesia menerapkan Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran abad 21 ini.
Apa itu Kurikulum Merdeka ? Kurikulum yang ditetapkan pemerintah untuk menyempurnakan kurikulum 2013 dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dimana konten akan lebih optimal sehingga peserta didik mempunyai waktu yang cukup dalam memahami konsep dan kompetensi. Kurikulum merdeka merubah pola pikir pendidikan dari “Teacher Centered” menjadi “Student Centered”yaitu proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik atau subyek dalam pembelajaran.
Kurikulum Merdeka memberi keleluasaan guru memilih perangkat ajar yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik. Dalam Bukunya Pembelajaran Abad 21, Daryanto dan Karim (2017) menuliskan : Menurut International Society for Technology in Education, karakteristik keterampilan guru abad 21 di mana era informasi menjadi ciri utamanya, mengklasifikasi keterampilan guru abad 21 dalam 5 kategori, yaitu:
1. Mampu memfasilitasi dan menginspirasi belajar dan kreativitas siswa
2. Merancang dan mengembangkan pengalaman belajar dan asesmen era digital
3. Menjadi model cara belajar dan bekerja di era digital
4. Mendorong dan menjadi model tanggung jawab dan masyarakat digital
5. Berpartisipasi dalam pengembangan dan kepemimpinan profesional
Dalam implementasinya Kurikulum Merdeka mempunyai konsep sebagai berikut :
1. Pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning/PBL dan proyek (Project Based Learning/PjBL)
2. Fokus pada materi dasar yaitu kompetensi literasi dan numerasi.
3. Guru diberi keleluasaan dalam pembelajaran yang berbeda disesuaikan kemampuan peserta didik.
4. Keharusan menggunakan kemajuan Technology Communication and Information/ICT dalam proses pembelajaran untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan.
Dalam implementasi Kurikulum Merdeka ini, Pendidik harus merancang skenario proses pembelajaran yang bisa menerapkan Technology, Pedagogy and Content Knowledge/TPACK yaitu kemampuan merancang pembelajaran dengan memadukan pengetahuan materi ajar, pedagogik, serta Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Menurut Pujiriyanto (2019), generasi Z atau M2 besar kemungkinannya tidak sempat menjalani kehidupan analog, namun langsung masuk ke dalam lingkungan digital. Interaksi dengan media generasi sebelumnya seperti televisi, media cetak, dan musik audio mulai berkurang intensitasnya. Fenomena ini bukan hanya mengubah “apa” yang dipelajari, namun mengubah cara “bagaimana” generasi Z ini mempelajarinya.
Selain ketrampilan digital atau TPACK yang harus dikuasi seorang pendidik, ketrampilan mengarahkan peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi pada level kognitif Higher Order Thinking Skill (HOTS) dapat mencetak generasi yang mampu mengaitkan pengetahuan yang diperoleh di lingkungan sekolah ke dalam kebutuhan kehidupan nyata peserta didik nantinya. Dan ini sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan global revolusi industri 4.0.
Hasil studi internasional Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2015 dan 2018 menunjukkan bahwa prestasi literasi membaca (reading literacy), literasi matematika (mathematical literacy), dan literasi sains (scientific literacy) yang dicapai peserta didik Indonesia sangat rendah.
Secara umum kemampuan peserta didik Indonesia sangat rendah dalam: memahami informasi yang bersifat kompleks, pemahaman teori, ketrampilan menganalisis, dan kemampuan memecahkan masalah, penggunaan dan installing alat, pemahaman prosedur dan melaksanakan investigasi/penyelidikan.
Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau yang dikenal dengan istilah (HOTS) ini memerlukan empat kondisi sebagai pemicunya, yaitu:
a. Strategi pembelajaran yang khusus dalam situasi belajar tertentu.
b. Kecerdasan itu dapat diusahakan melalui berbagai faktor dari lingkungan belajar, strategi dan kesadaran belajar.
c. Pergeseran paradigma dari 1 dimensi, hierarki, linier menjadi multidemensi dan inovatif.
d. Ketrampilan khusus meliputi penalaran, menganalisa, memecahkan persoalan, kritis dalam berpikir dan kreatif.
Model pembelajaran yang relevan dalam kerangka HOTS diatas adalah :
1. Problem Based Learning / PBL
yaitu proses pembelajaran berbasis masalah dimana peserta didik dilatih ketrampilannya dalam mengidentifikasi masalah sampai memecahkan masalah.
Adapun langkah-langkah pembelajaran PBL, yaitu:
• Orientasi Masalah
• Menngelompokkan kerja siswa
• Melakukan investigasi untuk mengeksplorasi permasalahan
• Penyusunan hasil karya dan mempresentasikan.
• Mengevaluasi dan merefleksikan proses dan hasil penyelesaian masalah.
2. Project Based Learning/PjBL, yaitu peserta didik diharapkan mampu menciptakan produk/ hasil karya dalam pembelajaran inovatif.
Langkah-langkah metode PjBL, yaitu :
• Penentuan permasalahan utama;
• Perencanaan proyek;
• Penjadualan pelaksanaan proyek;
• Memonitor perkembangan penyelesaian proyek
• Melakukan presentasi dan pengujian hasil proyek
• Mengadakan evaluasi dan merefleksikan proses dan hasil proyek.
Menurut Revisi Taksonomi Bloom yaitu : C1 (Mengingat), C2 (Memahami), C3 (Mengaplikasikan), C4 (Menganalisa), C5 (Mengevaluasi), C6 (Mencipta). Untuk pembelajaran HOTS ini peserta didik diarahkan pada ranah menganalisa (C4), mengevaluasi (C5) dan mencipta(C6).
Dalam materi “Greeting Cards“, proses pembelajaran difokuskan pada peserta didik Fase D yaitu Kelas 8 dengan tujuan pembelajaran meningkatkan kemampuan peserta didik dapat menganalisa berbagai bentuk dan jenis greeting cards, mengevaluasi hasil karya sendiri dan peserta didik lain dan menciptakan hasil karya greeting cards yang bagus dan layak jual di market online dengan menggunakan aplikasi Canva. Greeting Cards mempunyai arti yaitu kartu ucapan yang berisi do’a dan harapan seseorang kepada penerima kartu ucapan tersebut. Tujuan dari Greeting Cards adalah memberikan selamat dan menunjukkan empati dan simpati terhadap peristiwa yang terjadi pada seseorang.
Struktur teks/Generic Structure pada pembuatan Greeting Cards yaitu : Penerima / Receiver, Isi / Body dan Sender/Pengirim
Unsur kebahasaan/language features yang sering dipakai dalam pembuatan greeting Cards, yaitu :
1. Ucapan selamat (consolation)
Contoh :
• Congratulations!
• Happy birthday!
• Happy graduation!
• Happy Ramadhan fasting!
• Happy wedding!
• Happy weekend!
• Congatulations for winning chess competition!
• Congratulations for passing grade in the examination!
2. Ucapan Belasungkawa (Condolence)
• I am very sad to know your condition.
• I am very sorry for your loss. I hope you be patient to face it.
• My condolence for your father loss, we wish Allah give paradise in the next.
Kegiatan awal dalam pembelajaran adalah melakukan apersepsi dan memotivasi peserta didik agar bersemangat dalam pembelajaran. Menanyakan keadaan dan perasaan peserta didik apakah bahagia atau tidak, senang atau sedih. Guru juga mengamati sikap peserta didik pada awal pembelajaran untuk mengisi penilaian sikap sesuai rubrik yang dibuat.
Kemudian menggali informasi tentang kemampuan awal mengenai materi yang akan dipelajari. Sejauh mana peserta didik mempunyai kompetensi awal yang akan berguna sebagai landasan melaksanakan pembelajaran. Bertanya jawab mengenai materi yang akan disampaikan. Apakah peserta didik sudah pernah belajar, menyebutkan contoh materi yang akan disampaikan dan memberi trigger questions atau pertanyaan pemantik. Disini sudah termasuk melatih peserta didik berpikir kritis dan berkomunikasi dengan guru.
Kegiatan inti menggunakan Metode Project Based Learning (PjBL), peserta didik diberi masalah yang harus diselesaikan berkaitan dengan materi Greeting Cards, membuat kelompok, merencanakan proyek, menjadualkan penyelesaian proyek, memonitor perkembangan penyelesaian proyek, mempresentasikan hasil proyek dan yang terakhir adalah mengevaluasi serta merefleksikan hasil proyek kelompok. Pada tahap presentasi dan evaluasi guru mengadakan penilaian ketrampilan speaking (berbicara) dan ketrampilan writing (menulis) serta merefleksikan hasil proyek.
Kegiatan akhir guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Menanyakan apakah ada yang masih belum dipahami pada materi tersebut dan mengakhiri pembelajaran berdo’a dan mengucapkan salam.
Dalam pembelajaran inovatif kali ini yang menerapkan TPACK dan HOTS dipeoleh kesimpulan bahwa dapat meningkatkan minat (interest) peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Inggris, melatih kemampuan berbicara dan menulis, meningkatkan kreatifitas peserta didik yang terindikasi dari hasil proyek yang sangat menarik dan layak untuk dijual di marketplace via online. Tentunya membuat anak menjadi proud (bangga) atas hasil karyanya dan menjadi lebih percaya diri.
EDITOR : REYNA
Related Posts

“Purbayanomics” (3), Tata Kelola Keuangan Negara: Terobosan Purbaya

Seri Novel “Imperium Tiga Samudra” (4) – Pertemuan di Lisbon

Habil Marati: Jokowi Mana Ijasah Aslimu?

Misteri Pesta Sabu Perangkat Desa Yang Sunyi di Ngawi: Rizky Diam Membisu Saat Dikonfirmasi

“Purbayanomics” (2): Pemberontakan Ala Purbaya: Rekonstruksi Ekonomi Nasional

“Purbayanomics” (1): Purbaya Hanyalah Berdrakor?

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 3) – Penjajahan Tanpa Senjata

Perang Dunia III di Ambang Pintu: Dr. Anton Permana Ingatkan Indonesia Belum Siap Menghadapi Guncangan Global

Dr. Anton Permana: 5 Seruan Untuk Presiden Prabowo, Saat Rakyat Mulai Resah dan Hati Mulai Luka

Menyikapi UUD 18/8/1945



ทัวร์November 9, 2024 at 8:53 pm
… [Trackback]
[…] Read More Info here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/siswa-siswi-diduga-dibebani-biaya-2-komponen-bos-2020-smk-budi-utomo-jombang-disorot/ […]
Casino Days คาสิโนน้องใหม่November 24, 2024 at 10:15 am
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/siswa-siswi-diduga-dibebani-biaya-2-komponen-bos-2020-smk-budi-utomo-jombang-disorot/ […]
GiftsDecember 18, 2024 at 1:07 am
… [Trackback]
[…] Read More Info here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/siswa-siswi-diduga-dibebani-biaya-2-komponen-bos-2020-smk-budi-utomo-jombang-disorot/ […]