Kapasitas angin lepas pantai tambahan sebesar 48 GW saat ini sedang dibangun, menurut laporan industri
ANKARA – Kapasitas tenaga angin lepas pantai global mencapai 83 gigawatt (GW) pada akhir tahun 2024, menghasilkan listrik yang cukup untuk memasok listrik ke 73 juta rumah tangga, menurut Laporan Angin Lepas Pantai Global 2025 yang diterbitkan oleh Dewan Energi Angin Global (GWEC) pada hari Rabu.
Laporan tersebut menyoroti bahwa tahun 2024 merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat, dengan suhu global rata-rata melampaui ambang batas kritis 1,5°C setiap tahun untuk pertama kalinya.
“Angin lepas pantai menonjol di antara sumber energi terbarukan karena potensi pengembangannya yang besar, faktor kapasitas yang lebih tinggi, dan dampak ekonomi yang lebih kuat dalam memerangi perubahan iklim dan pemanasan global,” demikian pernyataan laporan tersebut.
Menurut GWEC, kapasitas angin lepas pantai tambahan sebesar 48 GW saat ini sedang dibangun di seluruh dunia.
Meskipun ada kemajuan, kapasitas angin lepas pantai baru sebesar 8 GW telah terhubung ke jaringan listrik pada tahun 2024, turun 26% dibandingkan tahun 2023.
Laporan tersebut menyoroti bahwa Tiongkok, Eropa, dan Amerika Utara memimpin dalam penambahan kapasitas tahun lalu, menggarisbawahi semakin besarnya peran angin lepas pantai dalam energi global dan pembangunan ekonomi.
SUMBER: ANADOLU
EDITOR: REYNA
Related Posts

Aliansi Masyarakat Tirak Nilai Seleksi Perangkat Desa Cacat Hukum, Akan Bawa ke DPRD dan PN

Isolasi Dalam Sunyi – Gibran Akan Membeku Dengan Sendirinya

Pertalite Brebet di Jawa Timur: Krisis Kepercayaan, Bukan Sekadar Masalah Mesin

Ini 13 Ucapan Kontroversial Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa

Purbaya Yudhi Sadewa: Dari Bogor ke Kursi Keuangan — Jejak Seorang Insinyur yang Menjadi Ekonom Kontroversial

The Guardian: Ketika Bendera One Piece Jadi Lambang Perlawanan Generasi Z Asia

Kolaborasi Manusia Dan AI: Refleksi Era Digital di IdeaFest 2025

Digital Counter-Revolution: Mengapa Pemerintah Indonesia Berbalik Takluk pada Media Sosial?

Otonomi Yang Melayani : Menanggapi Cak Isa Anshori dengan Kacamata Tata Kelola Islam

Komik Edukasi Digital dari ITS Jadi “Senjata” Literasi Anak di Daerah Terpencil”


No Responses