JAKARTA – Panjangnya daftar tunggu pelayanan rujukan di rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan menjadi kekhawatiran masyarakat.
Alih-alih mendapatkan perawatan dan pengobatan atas keluhannya, nyawa pasien dengan gejala kronis bisa melayang sia-sia. Jika demikian, negara telah gagal melindungi rakyatnya.
Demikian ditegaskan Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman, Rabu (17/9/2025) di Jakarta.
“Saya saat ini sedang sakit, sesak nafas. Dari Puskesmas Cilandak saya dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina pada 15 September 2025 oleh dr Rizka Iradati. Saya mengalami gejala sesak nafas dan rasa sakit pada jantung saya. Saat saya mendaftarkan rujukan itu melalui aplikasi BPJS Kesehatan, malah disebutkan untuk sepekan ini kuota pasien penuh. Saya coba cari jadwal untuk pekan selanjutnya, malah disebutkan tidak ada jadwal dokter yang bisa melayani. Ini bagaimana kok bisa begini?,” tanya Yusri Usman.
Dikatakan Yusri, kondisi yang ia alami itu menjadikan tidak ada kepastian jadwal pelayanan.
“Bagi pasien yang mampu, mungkin banyak alternatifnya, bisa berobat dengan biaya sendiri. Ini bagaimana kalau pasien yang tidak mampu? Bagaimana kalau pasien yang sedang sakit keras? Apa tidak mati dulu orang sebelum mendapatkan pelayanan kesehatan ?, bisa jadi terjadi pada jutaan orang yang tidak mampu” tanya Yusri.
Lebih lanjut ia mendesak Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk segera mengatasi permasalahan yang menurut informasi diperolehnya, sudah merata terjadi hampir di seluruh rumah sakit di Indonesia yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan di berbagai daerah.
“Pemerintah, khususnya Menteri Kesehatan jangan tinggal diam dong dengan kondisi ini. Ini pasti ada masalah. Menkes harus menyelesaikan masalah ini,” ungkap Yusri.(*)
EDITOR: REYNA
Related Posts

Artikel Investigatif: SMA Negeri 72 Jakarta — Ledakan, Rasa Sakit, dan Isu Kompleks di Balik Tragedi

RRT Nyatakan Siap Hadapi Pemeriksaan Kasus Ijazah Palsu Jokowi

Rasional dan Proporsional Dalam Menyikapi Zohran Mamdani

Tragedi di Lapangan Kandis Riau, Nyawa Melayang Aparat Diam, Yusri: PHR Jangan Lepas Tangan

Pertahanan Yang Rapuh di Negeri Seribu Pulau: Membaca Geopolitik Indonesia Lewat Kacamata Anton Permana

Yusri Usman Dan Luka Lama Migas Indonesia: Dari TKDN, Proyek Rokan, hingga Pertamina Yang Tak Pernah Berbenah

Off The Record

Bangsa Ini Tidak Butuh Presiden Yang Pura-Pura Gila

Sebuah Laporan Sebut Australia Pasok Mineral Vital ke Tiongkok untuk Produksi Rudal Hipersonik

Apa Presiden Akan Pasang Badan Untuk Oligar Hitam?







No Responses