Bergeraklah karena berhenti sejenak akan tergilas dan mati
Oleh: Sutoyo Abdi
Politik itu dinamis , musim pasti berganti dan musim berburu segera tiba.
“Berhenti tak ada tempat di jalan ini. Sikap lamban berarti mati. Siapa bergerak dialah yang maju ke depan. Siapa berhenti sejenak sekalipun pasti tergilas.” (Mohammad Iqbal).
Nicolae Ceause Scut Presiden Rumania ingin jadi Presiden melulu, tidak peduli nasib rakyat. Apalagi mengorbankan diri untuk kesejahteraan, kedamaian ketenangan dan kemakmuran rakyatnya.
Dengan segala kelicikan dan intrik persiapkan pengganti sebagai penerus kebijaksanaan diktatornya. Pada ahirnya menjadi musuh bersama rakyat dan menjadi buruan ahirnya di eksekusi di jalanan oleh rakyat termasuk gerombolan pendukung fanatiknya.
Puncak penderitaan rakyat sejak naiknya rezim Jokowi, bentuk dan pola pemerintahnya menerapkan politik gentong babi atau pork barrel politics.
Pork barrel adalah rekayasa politik untuk kepentingan politik kelompoknya, memperkuat gerombolan politik babinya. Dengan membabi buta memunculkan politik dinastinya.
Kenaikan PBB dan berbagai jenis pajak serta harga-harga adalah muara dari utang ugal-ugalan yang dibuat oleh Rezim Jokowidodo yang selama 10 tahun.
Negara membiarkan kaum Borjuis kapitalis oligarki menjarah kekayaan alam dan hasil di bagi bagi antar mereka. Tragisnya negara dikelola dengan uang hutang, kenegara lain dengan cara ugal – ugalan.
Ketika tiba waktunya untuk membayar hutang negara kalang kabut. Pilihan terakhir dengan membagi buta menaikkan pajak besar – besaran dengan prosentase ada yang mencapai 1000 %, ini rezim gila.
Toh mereka memiliki kekuasaan, tidak bau bayar pajak silahkan hengkang dari Indonesia atau silahkan hidup di laut atau di Antartika.
Dari olahan data Bright Institut, diketahui hutang Indonesia dengan negara lain :
1. Posisi hutang :
– 2014, utang pemerintah sekitar Rp 2.600 trilyun, akhir pemerintahan Jokowi naik menjadi sktr Rp 9.000 trilyun.
– Jika ditambahkan dg kewajiban blm dibayar, utang ke BUMN, dan yg tertunda, maka beban negara (utang publik) menjadi sktr Rp 14.000 trilyun.
– Jika ditambahkan dg utang BUMN sktr Rp 8.000 trilyun, maka total kewajiban pemerintah yg diwariskan oleh rezim Jokowi sktr Rp 22.000 trilyun. Mendekati 100 % dari PDB
2. Negara makin sempoyongan karena tahun 2025 beban pembayaran pokok dan bunga utang pemerintah diperkirakan sktr Rp 1.352 trilyun.
3. Terjadilah defisi APBN dan dana transfer ke daerah berkurang, dan untuk membayar utang, ajalan keluarnya memeras rakyat dengan kebaikan pajak dan lain.
Kaum Borjuis bersenyawa dengan para pejabat negara tidak peduli nasib rakyatnya yang harus menanggung beban hutang negara, mereka pada posisinya hidup mewah dan bebas melakukan korupsi berjamaah.
Keadaan saat ini rezim identik pola rezim Nicolae Ceause Scut Presiden Rumania asal jadi presiden tidak peduli dengan nasib rakyatnya yang yang hidup foya – foya diatas penderitaan rakyatnya.
Jalan keluar yang layak diajukan ketika perbaikan secara konstitusional tidak lagi berfungsi maka _perbaikan nasib rakyat sebagai pemilik kekuasaan dan kedaulatan negara, mutlak harus melakukan revolusi sosial untuk mendaur ulang tata kelola negara ini
Siapapun pejabat negara yang akan melawan rakyat layak di buang kelaut, demikian cara Benito Mussolini membuang para penghianat negara.
Hukum alam tidak ada yang statis, musim berburu telah tiba, tidak ada lagi yang bisa menolong penderitaan rakyat, kalau rakyat sendiri bergerak untuk menolong dirinya sendiri.
Thucydides mengatakan, “Yang kuat akan melakukan apa yang mereka lakukan dan yang lemah menderita apa yang harus mereka rasakan”
EDITOR: REYNA
Related Posts

Novel Imperium Tiga Samudara (7)- Kapal Tanker di Samudra Hindia

Study Tour ke Jogja Diduga Buat Ajang Bisnis, Kepala SMAN 1 Patianrowo Nganjuk Diduga Langgar Hukum

Dari Api Surabaya ke Api Perubahan: Anies Baswedan dan Gerakan Mencerdaskan Bangsa

Sudah Bayar 200 Juta, Tidak Lulus Seleksi Calon Perangkat Desa Tirak, Uang Ditagih

Dari Api Surabaya ke Api Perubahan: Anies Baswedan dan Gerakan Mencerdaskan Bangsa

Warna-Warni Quote

Kunjungan Jokowi Dan Gibran Ke Keraton Kasunanan Mataram Surakarta Hadiningrat

Krisis Spiritual di Balik Krisis Ekonomi

Tambang Ilegal Diduga Kebal Hukum, LSM Gresik Minta APH Setempat Dan Polda Jatim Bertindak Tegas

Insentif Untuk Berbuat Dosa



No Responses