Tidak Tergantung Pihak Lain, Karena Sudah Punya Sendiri

Tidak Tergantung Pihak Lain, Karena Sudah Punya Sendiri

Oleh: Ahmad Cholis Hamzah

Masa-masa yang penting atau “critical moment” bagi calon mahasiswa atau orang tua yang akan memilih Perguran Tinggi mana yang cocok bagi mereka – disamping persiapan yang matang untuk mengikuti tes masuk – juga mencari informasi yang cukup tentang suatu Perguruan Tinggi, tentang ranking nya, tentang fasilitas atau infrastruktur Perguruan Tinggi dsb. Khusus berbicara tentang fasilitas maka secara umum para calon mahasiswa maupun orang tua mereka perlu faham bahwa kalau memilih misalnya Fakultas Farmasi atau Fakultas Teknik Kimia Industri, Fakultas Ekonomi Bisnis dsb maka perlu dicek secara “thorough” atau mendalam apakah berbagai Fakultas tadi memiliki laboratorium sebagai sarana yang penting dalam proses ajar mengajar. Demikian pula bila memiliki Fakultas Kedokteran, perlu di cek apakah Fakultas ini memiliki Rumah Sakit Pendidikan sendiri untuk mencetak seorang dokter.

Ya, setiap Fakultas Kedokteran di Indonesia diharuskan memiliki Rumah Sakit Pendidikan sebagai bagian dari persyaratan pendiriannya. Rumah Sakit Pendidikan ini berfungsi sebagai tempat praktik dan pembelajaran bagi mahasiswa kedokteran. Tentu Rumah Sakit Pendidikan itu harus memiliki izin usaha, terakreditasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, harus memiliki kerja sama dengan perguruan tinggi yang major nya kedokteran, memiliki tenaga media dan kesehatan yang memiliki kualifikasi sebagai pendidik dsb.

Fakultas Kedokteran Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya (UNUSA) yang telah meraih predikat “Unggul” dalam akreditasi yang diselenggarakan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) (Perolehan akreditasi ini merupakan hasil dari evaluasi menyeluruh yang dilakukan oleh tim asesor LAM-PTKes terhadap berbagai aspek di FK UNUSA, termasuk tata kelola, kurikulum, tenaga pengajar, fasilitas, dan penelitian) – itu tidak tergantung pada pihak lain untuk menopang proses pendidikan dokternya karena memiliki tiga Rumah Sakit sendiri.
Ketiga Rumah Sakit itu dibawah naungan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya yaitu:

Rumah Sakit Islam Surabaya Jemursari yang dibangun diatas lahan seluas 4.6 Ha. Konsep pembangunan rumah sakit ini adalah sebagai Garden Hospital. Oleh karena itu, Rumah Sakit Islam Surabaya Jemursari dikelilingi oleh taman seluas 33.042 m2. Kemudian Rumah Sakit Islam A. Yani Surabaya yang berdiri diatas lahan seluas 8 ribu lebih m2. Kedua Rumah Sakit itu berlokasi di “Prime Area” di kota Surabaya dan memiliki peralatan yang lengkap. Terakhir Rumah Sakit Islam Nyi Ageng Pinatih yang berada di kota Gresik.

Untuk memberikan edukasi kepada calon mahasiswa dan orang tua sekaligu melengkapi pelaksanaan test masuk Prodi Kedokteran di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), panitia penerimaan mahasiswa baru (PMB) menggelar acara campus and hospital exposure. Kegiatan ini diselenggarakan Jumat tanggal 9 Mei 2025 lalu, sehari sebelum dilakukan tes masuk calon mahasiswa baru. Selain Camaba, para orang tua juga diperkenankan untuk ikut. kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kepastian dan keyakinan, baik bagi camaba maupun orang tua tentang sarana dan prasarana yang akan diterima dan dilalui oleh para mahasiswa Prodi Kedokteran. Acara itu juga bertujuan, untuk meng-exposure sarana pembelajaran dan suasana akademik mahasiswa di kampus dan rumah sakit milik sendiri sekaligus untuk memantapkan dan memperkuat minat masyarakat untuk benar-benar menjadikan Unusa sebagai kampus pilihan.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K