Tunjangan Naik Dan Sensivitas Rakyat

Tunjangan Naik Dan Sensivitas Rakyat
Ilustrasi

Oleh: Ahmad Cholis Hamzah

Baru-baru ini dunia maya diramaikan dengan video ibu Sri Mulyani Menteri Keuangan yang mengatakan bahwa gaji guru adalah beban negara. Bu Sri membantah pernah mengatakan seperti itu. “Video tersebut adalah hasil deepfake dan potongan tidak utuh dari pidato saya dalam Forum Konvensi Sains, Teknologi dan Industri Indonesia di ITB pada 7 Agustus lalu. Marilah kita bijak dalam bermedia sosial,” tegas Bendahara Negara itu. “Banyak di media sosial saya selalu mengatakan, menjadi dosen atau menjadi guru tidak dihargai karena gajinya nggak besar, ini salah satu tantangan bagi keuangan negara,” kata Sri Mulyani. Menurut Sri Mulyani, permasalahan itu menimbulkan pertanyaan mendasar: apakah seluruh beban pembiayaan guru dan dosen harus ditanggung oleh anggaran negara atau bisa dibantu melalui partisipasi masyarakat.

Soal gaji guru di Indonesia memang masih rendah apalagi dibandingkan dengan gaji para guru dinegara-negara ASEAN. Menurut data tahun 2023-2025, gaji guru terendah di Indonesia sekitar Rp 2,4 juta perbulan, angka ini menggunakaan data Purchasing Power pada tahun 2023. Sementara berdasarkan data dan tahun yang sama gaji terendah gaji guru di Malaysia Rp 5,54 juta/bulan; di Filipina Rp 6,97 juta/bulan; Thailand Rp 9,52 juta/bulan dan Singapura Rp 11,9 juta/bulan.

Lalu bersamaan dengan berita gaji guru kita tersebut, muncul juga berita viral yang mengatakan bahwa gaji yang diterima angota DPR RI naik menjadi Rp 100 juta/bulan atau Rp 3 jutaan/hari. Wakil Ketua DPR=RI Adies Kadir menegaskan gaji anggota DPR-RI tidak mengalami kenaikan, yang mereka terima setiap bulan kurang lebih Rh 70 juta/bulan. Namun dia membenarkan beberapa tunjangan yang mereka terima naik. Misalnya tunjangan beras naik Rp 2 juta, tunjangan bensin naik Rp 2-3 juta/bulan. Dan yang paling besar adalah tunjangan perumahan sebesar Rp 50 juta/bulan. Menurutnya tunjangan perumahan Rp 50 juta/bulan itu make sense atau masuk akal bila melihat harga sewa kontrakan disekitar Senayan Rp 3 juta/bulan.

Memang pernah ada berita viral yang tentang pernyataan anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin yang menyebut gaji bersih yang didapat anggota DPR setiap bulan bisa mencapai lebih dari Rp 100 juta.

Kalau Bu Menkeu mengatakan bahwa gaji guru dan dosen adalah tantangan bagi Keuangan Negara, maka wajar kalau masyarakat juga mempertanyakan apakah kenaikan tunjungan anggota DPR-RI itu juga merupakan tantangan Keuangan Negara.

Dalam kondisi ekonomi yang serba susah, maka perasaan masyarakat sangat sensitive bila mendengar berita bahwa gaji yang diterima anggota DPR-RI sekitar Rp 100 juta/bulan atau Rp 3 juta lebih setiap hari. Masyarakat juga sangat sensitive ketika melihat tayangan beberapa anggota DPR-RI yang menari-menari menyanyikan lagu Sajojo dan Gemu Fa Mi Re di acara Sidang Tahunan MPR-RI 2025 di Komplek Parlemen Senayan Jakarta pada hari Jumat tanggal 15 Agustus 2025 lalu. Beberapa warganet menarasikan bahwa anggota DPR menari diatas penderitaan rakyat dan ada pula warganet mengkaitkan aksi menari itu dengan isu kenaikaan gaji DPR yang Rp 3 juta/hari itu.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K