Oleh: Yusuf Blegur
Belati Untuk Jokowi
(Sebuah Puisi oligarki)
Ini kisah bukan tentang ambisi.
Ini kisah bukan tentang arogansi.
Ini hanyalah cerita tentang jati diri.
Ini hanyalah cerita tentang harga diri.
Ini kisah bukan tentang konspirasi.
Ini kisah bukan tentang kolaborasi dan sinergi.
Ini hanyalah cerita tentang monopoli.
Ini hanyalah cerita tentang dominasi dan hegemoni.
Ini kisah bukan tentang agitasi.
Ini kisah bukan tentang provokasi.
Ini hanyalah cerita tentang manipulasi.
Ini hanyalah cerita tentang akuisisi.
Ini kisah bukan tentang korupsi.
Ini kisah bukan tentang presisi.
Ini hanyalah cerita tentang mencuri.
Ini hanyalah cerita tentang mengelabui.
Ini kisah bukan tentang konstitusi.
Ini kisah bukan tentang demokrasi.
Ini hanyalah cerita tentang korporasi.
Ini hanyalah cerita tentang kolusi dan penjahat berdasi.
Ini kisah bukan tentang NKRI.
Ini kisah bukan tentang negeri religi.
Ini hanyalah cerita tentang tragedi reformasi.
Ini hanyalah cerita tentang ironi cita-cita proklamasi.
Ini kisah bukan tentang rezim tangan besi.
Ini kisah bukan tentang menghabisi kalangan oposisi.
Ini hanyalah cerita tentang matinya nurani.
Ini hanyalah cerita tentang angkara murka menguasai diri dan kroni.
Ini bukan kisah tentang mengadili.
Ini bukan kisah tentang hukuman mati.
Ini hanyalah cerita tentang kekuasaan Ilahi.
Ini hanyalah cerita belati untuk Jokowi.
Bekasi Kota Patriot.
9 Syaban 1446 H/8 Februari 2025..
EDITOR: REYNA
Related Posts

Informaliti

Puisi Kholik Anhar: Benih Illahi

Tak Kuat Layani Istri Minta Jatah 9 Kali Sehari, Suami Ini Pilih Cerai

Novel Imperium Tiga Samudara (7)- Kapal Tanker di Samudra Hindia

Sampah Indonesia: Potensi Energi Terbarukan Masa Depan

Novel: Imperium Tiga Samudra (6) – Kubah Imperium Di Laut Banda

Sebuah Kereta, Cepat Korupsinya

Menata Ulang Otonomi: Saatnya Menghadirkan Keadilan dan Menata Layanan

Gerbang Nusantara: Jatim Kaya Angka, Tapi Rakyat Masih Menderita

Imperium Tiga Samudra (5) — Ratu Gelombang



No Responses