Oleh: Dr. Syahganda Nainggolan, Sabang Merauke Circle
Satu, Anies membuka front terhadap Prabowo dan juga Jokowi. Soal penguasaan lahan milik Prabowo ratusan ribu hektar, gagal membangun ketahanan pangan dalam kasus “Food Estate”, soal anggaran pertahanan untuk membeli alutsista bekas dan gagal dalam etika. Soal Jokowi lebih disorot sebagai pemimpin yang tidak punya kemampuan diplomasi kelas dunia, cuma datang dan pulang dalam event event Internasional.
DUA, Ganjar yang semula mengambil sikap “damai” kepada Prabowo ternyata berubah memberikan serangan keras. Menurutnya Prabowo tidak mempunyai penjelasan yang benar tentang pemutusan hubungan kerja pembuatan kapal antara PT. PAL dan Korsel, juga soal penjelasan Prabowo terkait usia pesawat tempur, misalnya Mirage punya Qatar, berhubungan dengan kesiapan pemakaiannya/detterent. Ganjar memiliki data-data serius soal isu ketahanan.
TIGA, Terkait hutang luar negeri, Prabowo meyakini utang dapat mencapai 50% PDB, karena Indonesia menurutnya masih terbaik di dunia soal utang. Anies meminta agar utang dibatasi hanya 30%. Menurut Anies kehati-hatian soal utang penting karena bisa menjadi sumber masalah. Kemampuan membayar utang, kata Anies, harus dilihat dari sisi kemampuan pemasukan negara. Anies minta pembelian alutsista harus satu paket dengan utang.
TERKAIT :
- Syahganda Nainggolan: Anies Baswedan dan Indonesia Menggugat
- Syahganda Nainggolan: Surya Paloh, Anies-Imin dan Last Battle
- Syahganda Nainggolan: Anies, Perubahan dan Kekuatan Modal Jutaan Rakyat
Ganjar menyoroti pikiran John Perkins soal bahayanya utang najis “odious debt”.
EMPAT, Serangan kepada Prabowo dikuantifikasi oleh Ganjar dan Anies secara simultan. Ganjar memberi nilai keberhasilan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan Jokowi dengan nilai jeblok, 5. Ganjar yakin tentang nilai itu karena berbasis indeks2 pencapaian Indonesia yang menurun dalam penilaian berbagai lembaga internasional dibilang militer dan pertahanan. Ketika Prabowo menuduh Ganjar tidak mempunyai data yang benar, Ganjar bahkan menawarkan Prabowo untuk mendatangkan stafnya dalam debat, untuk beradu data.
Ketika Ganjar memberi nilai kesuksesan Prabowo di angka 5, Anies merespon bahwa nilai Prabowo hanya nilai 11 dari 100, jauh lebih buruk lagi.
LIMA, Anies menekankan agar permasalahan ketahanan dan keamanan dilihat dari pergeseran tantangan, bukan “old views”. “New views” harus melihat adanya tantangan baru, yang merupakan konsekuensi cyber world. Pemimpin harus mempunyai etika, melindungi keluarga-keluarga, dan menjadi pemimpin diplomatik Indonesia di dunia.
ENAM, Ganjar melihat “Garda Samudera” merupakan sreategi baru. Strategi ini membutuhkan anggaran ditingkatkan 1-2%. Prioritas di ranah laut diutamakan, kemudian udara, dan lainnya secara proporsional.
TUJUH, Dari debat ini kita melihat Anies dan Ganjar telah menjadi musuh bersama buat Prabowo. Ini akan membuat luka pada Prabowo karena baik Anies maupun Ganjar tidak mau ada penjelasan di luar forum debat yang ditawarkan Prabowo. Akhirnya kita melihat keunggulan Anies dan Ganjar jauh di atas Prabowo dalam tema debat capres ke-3 ini. Kelihatannya debat ini akan membuat kenaikan elektabilitas bagi Anies dan Ganjar secara signifikan.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Kedaulatan Kompor – Martabat Negara: Orkestrasi Bauran Energi Dapur Rakyat: LPG, DME, Jargas & CNGR

Sedikit Catatan Pasca Pemeriksaan di Polda Metro Jaya (PMJ) Kemarin

Operasi Garis Dalam Jokowi: Ketika Kekuasaan Tidak Rela Pensiun

Penasehat Hukum RRT: Penetapan Tersangka Klien Kami Adalah Perkara Politik Dalam Rangka Melindungi Mantan Presiden Dan Wakil Presiden Incumbent

Negeri di Bawah Bayang Ijazah: Ketika Keadilan Diperintah Dari Bayangan Kekuasaan

Novel “Imperium Tiga Samudra” (11) – Dialog Dibawah Menara Asap

Wawancara Eksklusif Dengan Kol (Purn) Sri Radjasa Chandra (3-Tamat): Korupsi Migas Sudah Darurat, Presiden Prabowo Harus Bertindak!

Wawancara Eksklusif Dengan Kol (Purn) Sri Radjasa Chandra (2): Dari Godfather ke Grand Strategi Mafia Migas

Wawancara Eksklusif dengan Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra (1): “The Gasoline Godfather” Dan Bayangan di Balik Negara

Republik Sandiwara dan Pemimpin Pura-pura Gila



No Responses