Kuliah Lapang Mahasiswa S3 Sekolah Pasca Sarjana UB: Integrasi Teori dan Praktik untuk Solusi Lingkungan Berkelanjutan

Kuliah Lapang Mahasiswa S3 Sekolah Pasca Sarjana UB: Integrasi Teori dan Praktik untuk Solusi Lingkungan Berkelanjutan
Kuliah Lapang Mahasiswa Program Doktor Ilmu Lingkungan (PDIL) angkatan 2025 Universitas Brawijaya Malang

MALANG – Para mahasiswa Program Doktor Ilmu Lingkungan (PDIL) angkatan 2025 Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya (UB) di Hari Kamis, 6 November 2025 telah menyelesaikan rangkaian kegiatan kuliah lapang yang komprehensif. Program ini, yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara teori akademis dan aplikasi praktis, dihadiri langsung oleh pengampu mata kuliah, yaitu: Prof. Dr. Ir. Gatot Ciptadi, DESS., IPU, ASEAN Eng., sekaligus menjabat sebagai Ketua Program Studi PDIL.

Keunikan angkatan Program Doktor Ilmu Lingkungan Angkatan 2025 terletak pada jumlah mahasiswa dalam kelas besar yakni sebanyak 31 mahasiswa dengan latar belakang pendidikan multidisiplin, sehingga kuliah kerja lapang ini dapat meningkatkan anggement antar sesama, menambah jejaring untuk bersilaturahmi dan menjadikan angkatan menjadi satu keluarga dengan harapan semua tugas yang diemban oleh mahasiswa bisa lulus bersama-sama seusai target yang diharapkan. Serta menjadikan angkatan dengan jumlah peserta terbanyak dalam sejarah program doktoral di UB bisa memberikan dampak dan manfaat untuk sekitar.

Kegiatan Kuliah lapang di dukung penuh Direktur Sekolah Pasca Sarjana Prof. M. Khusaini., MA dan dihadiri oleh Dr. Aji Setyanto., SE., M.Litt,  Direktur Bidang Akademik Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama Sekolah Pascasarjana UB, semakin memperkuat dukungan institusi terhadap pengembangan kompetensi mahasiswa di bidang lingkungan dengan pendekatan multidisiplin, menggabungkan survei terstruktur, analisis mendalam, dan interaksi sosial yang intens. Empat lokasi strategis dipilih sebagai fokus utama kegiatan: green house, hutan, sungai, dan lingkungan sosial masyarakat.

Survei di green house memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempelajari teknologi pertanian modern yang berkelanjutan, termasuk praktik hidroponik, aeroponik, dan penggunaan energi terbarukan. Mereka juga mempelajari bagaimana green house dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan efisiensi penggunaan air.

 

Di hutan, mahasiswa melakukan inventarisasi keanekaragaman hayati, mengukur laju deforestasi, dan mempelajari dampak perubahan iklim terhadap ekosistem hutan. Mereka juga berinteraksi dengan masyarakat lokal yang bergantung pada hutan untuk mata pencaharian mereka, dan mempelajari bagaimana menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan konservasi lingkungan.

Survei di sungai memberikan pemahaman tentang berbagai sumber pencemaran air, termasuk limbah industri, limbah domestik, dan limbah pertanian. Mahasiswa mempelajari metode pengolahan air limbah yang efektif dan efisien, serta bagaimana melibatkan masyarakat dalam upaya menjaga kualitas air sungai.

Terakhir, survei di lingkungan sosial masyarakat memberikan wawasan tentang bagaimana perilaku manusia mempengaruhi lingkungan. Mahasiswa mempelajari bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, serta bagaimana mendorong perubahan perilaku yang lebih ramah lingkungan.

 

Hasil dari survei lapangan ini akan dianalisis secara komprehensif dan dituangkan dalam laporan ilmiah yang akan menjadi bagian dari penilaian mata kuliah. Laporan ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan yang bermanfaat bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam upaya menjaga lingkungan. Setelah survei dilanjutkan dengan kegiatan penanaman pohon sebagai bukti kepedulian pada kelestarian lingkungan, para mahasiswa juga mengikuti serangkaian kegiatan outbound yang dirancang untuk meningkatkan kerjasama tim, komunikasi, dan kepemimpinan. Kegiatan ini meliputi berbagai permainan dan tantangan yang membutuhkan pemecahan masalah kreatif dan pengambilan keputusan yang cepat.

Dr. Aji Setyanto menambahkan bahwa kegiatan outbound ini sangat penting untuk membangun solidaritas dan semangat kebersamaan di antara mahasiswa. “Kami ingin mahasiswa kami tidak hanya menjadi individu yang cerdas, tetapi juga anggota tim yang handal dan pemimpin yang inspiratif,” katanya.

Hadi Apriliawan sebagai ketua pelaksana kegiatan yang mengkoordinir mahasiswa, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pengembangan kompetensi dirinya. “Saya merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan di dunia kerja setelah mengikuti kuliah lapang ini. Saya juga mendapatkan banyak teman baru dan jaringan yang luas,” ujarnya.

Dengan menggabungkan teori dan praktik, kuliah lapang ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan PDIL yang berkualitas dan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi generasi mendatang. Universitas Brawijaya berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program pendidikan yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan industri.

Kegiatan kemudian diakhiri dengan dinner bersama dengan suasana yang sangat hangat dan akrab di sebuah lokasi kuliner yang diseting dengan sangat baik oleh donatur dan panitia, mereka menyatukan chemistry dengan menyanyikan beberapa lagu bersama-sama yang menjadikan suasana semakin menambah erat kebersamaan mereka.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K