Oleh : Agus Mualif Rohadi
Di Arafah, usai shalat dzuhur, nabi Muhammad bersabda yang sabdanya diulangi oleh Rabi’ah bin Umaiyah bin Khalaf saudara Safwan. Nabi bersabda: “katakan kepada orang-orang bahwa Rasulullah bertanya – bulan apa sekarang ?!”. yang kemudian di jawab oleh kaum muslim: “bulan haram !”. Kemudian Rasulullah bersabda: “ beritahu mereka lagi bahwa Allah mengharamkan darah dan harta kalian sebagaimana haramnya hari kalian ini hingga kelak kalian menemui Allah !“. Rasul bersabda lagi yang ditirukan Rabiah: “ Wahai manusia, sesungguhnya Rasulullah bersabda, tahukah kalian di negeri mana kalian kini berada?!”. Yang dijawab kaum muslim: “Kami sedang berada di negeri haram !“. Rasulullah bersabda lagi yang ditirukan Rabi’ah: “ Sampaikan kepada mereka lagi bahwa Allah mengharamkan darah dan harta kalian sebagaimana haramnya hari kalian ini hingga kelak kalian menemui Tuhan kalian !“. Rasulullah bersabda lagi yang ditirukan Rabi’ah: “katakana kepada mereka, tahukah kalian hari apakah sekarang ?!”. Yang dijawab oleh kaum musli: “ sekarang adalah hari haji akbar “. Rasulullah bersabda lagi yang ditirukan Rabi’ah: “ Katakan kepada mereka lagi bahwa Allah mengharamkan darah dan harta kalian sebagaimana haramnya hari kalian ini hingga kelak kalian menemui Tuhan kalian !“.
Nabi Muhammad telah mengatakan kepada kaum muslim bahwa darah, harta, kehormatan kaum muslim adalah suci satu sama lain, sebagaimana sucinya hari ini, tanah ini, bulan ini, hingga kaum muslim menemui Tuhannya.
Ibnu Ishaq berkisah, ketika malam tiba, Rasulullah SAW kemudian berpidato: “ Wahai manusia, simaklah dengan seksama perkataanku, karena aku tidak tahu apakah aku masih bisa berjumpa kalian tahun depan di tempat ini. Wahai manusia, sesungguhnya darah dan harta benda kalian adalah haram bagi kalian hingga kalian berjumpa dengan Allah sebagaimana haramnya hari dan bulan kalian ini. Sesungguhnya kalian semua akan menemui Tuhan kalian lalu Dia akan bertanya tentang amal perbuatan kalian. Sungguh hal ini telah aku sampaikan.
Barang siapa yang masih memiliki Amanah, hendaklah ia menunaikannya kepada yang berhak menerimanya. Sesungguhnya semua riba telah dihapus terkecuali modal harta kalian. Dengan cara ini kalian tidak berbuat dzalim dan jangan pula mau di dzalimi. Karena Allah telah menentukan tidak boleh lagi ada riba. Sesungguhnya riba al-Abas bin Abdul Muthalib semuanya terhapus.
Sesungguhnya bunuh membunuh karena balas dendam pada masa jahiliyah itu terhapus dan darah yang pertama kali aku hapus ialah darah Ibnu Rabi’ah bin Al-Harits bin Abdul Muthalib. Dulu ia mencari wanita yang menyusui di bani Laits lalu ia dihabisi oleh oran orang Hudzail. Ialah yang pertama kali kuhapuskan darahnya pada masa jahiliyah.
Wahai manusia, sesungguhnya setan telah menyerah dan putus asa untuk bisa disembah di negeri kalian untuk selama lamanya, namun setan ditaati dalam hal lainnya dan sungguh setan senang sekali dengan hal itu, yaitu amal perbuatan yang kalian anggap kecil, oleh karena itu, hati hatilah kalian terhadap setan, jangan sampai merusak agama kalian !.
Wahai manusia, Sesungguhnya mengundur undurkan bulan haram itu bisa menambah kekafiran. Orang – orang kafir telah disesatkan karena mengundur undurkan itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat mencocokkannya dengan bilangan yang Allah mengharamkannya maka mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan mengharamkan apa yang Allah halalkan (nabi Muhammad menyitir wahyu sebagaimana Qs at-Taubah 37).
Sesungguhnya roda waktu itu terus berputar sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah ialah dua belas. Empat di antaranya adalah haram, tiga bulan berturut turut dan bulan Rajab yang berada diantara bulan Jumadil Akhir dengan bulan Sya’ban. Amma ba’du.
Wahai manusia, sesungguhnya kalian memiliki hak atas istri-istri kalian sebagaimana istri-istri kalian juga mempunyai hak atas kalian. Hak kalian atas istri istri kalian ialah mereka harus mengharamkan siapapun dari orang orang yang kalian tidak sukai untuk mendatangi ranjang ranjang kalian dan istri istri kalian haram bagi mereka mengerjakan perbuatan keji dan tidak senonoh. Jika istri istri kalian mengerjakan hal hal tersebut, Allah mengizinkan kalian untuk mendiamkan mereka di tempat tidur dan memukul mereka namun jangan sampai melukai mereka. Jika mereka telah sadar dan bertaubat, mereka berhak mendapatkan nafkah dan pakaian dengan cara yang baik. Berbuat baiklah kepada para istri kalian, karena mereka seperti tawanan yang tidak memiliki sesuatu apapun. Sesungguhnya kalian mengambil istri-istri kalian dengan amanah Allah dan menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimat kalimat Allah, oleh karena itu, camkanlah ucapanku ini, karena aku telah menyampaikan kepada kalian.
Baca Juga:
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-269)
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-270)
Aku wariskan kepada kalian Kitabullah dan Sunnah Rasulnya yang jika kalian berpegang teguh kepada keduanya, kalian tidak akan tersesat untuk selamanya.
Wahai manusia sekalian, simak dan camkanlah ucapanku. Ketahuilah bahwa setiap muslim adalah saudara bagi muslim lainnya dan seluruh kaum muslimin itu bersaudara. Oleh sebab itulah, tidak halal baginya mengambil sesuatu dari saudaranya kecuali bila hatinya menyetujuinya. Janganlah kalian suka mendzalimi diri kalian.
Apakah semua telah aku sampaikan ?!. Kaum muslim kemudian menjawab serentak: “ Sudah “. Rasulullah bersabda : “ ….saksikanlah “.
Pidato nabi Muhammad ini, mengisyaratkan bahwa nabi Muhammad merasa tugas kerasulannya sudah hampir selesai, sehingga kemudian menyampaikan pesan-pesan pentingnya dan pesan masa depan agar kaum muslim tetap berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnahnya agar hidupnya selamat dan sejahtera di dunia maupun di akhirat kelak ketika berjumpa dengan Allah.
Pada saat itu nabi Muhammad menerima wahyu sebagaimana pada Qs Al-Maidah 3 yang kemudian disampaikan kepada kaum muslim di arafah: “ Pada hari ini, kaum kafir telah berputus asa untuk mengalahkan agamamu, maka janganlah kalian takut pada mereka, melainkan takutlah pada-Ku !. Hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu dan telah Kucukupkan nikmat-Ku bagimu serta telah Ku-ridlai Islam itu menjadi agamamu “.
Sisa malam di Arafah, kemudian digunakan oleh kaum muslim untuk beriktikaf, berdiam diri merenungkan semua perbuatan sebelumnya, mencari kekurangan dan kesalahan diri. Usai shalat subuh, ketika telah terbit fajar, nabi Muhammad dan kaum muslim segera berkemas untuk meninggalkan bukit Arafah.
Tanpa menunggu semua kaum muslim siap berangkat, nabi Muhammad segera menunggang untanya kemudian dibawanya berjalan balik menuju arah Makkah, memasuki tanah haram lagi. Untanya dipacunya agar cepat dalam berjalan. Sampai di Muzdalifah yang sudah masuk dalam tanah haram, nabi Muhammad kemudian berhenti untuk mengambil kerikil secukupnya dimasukkan dalam kantung. Malam itu nabi Muhammad menginap di Muzdalifah. Ketika berhenti, nabi Muhammad bersabda: “Ini adalah tempat berhenti dan semua Muzdalifah adalah tempat berhenti “.
Kerikil yang diambil di Muzdalifah akan dipakai untuk melempari tiga tugu di Mina yang melambangkan setan-setan yang menghalangi perjalanan nabi Ibrahim dan nabi Ismail untuk menjalankan perintah Allah di masa lalu. Setelah itu akan dilakukan penyembelihan hewan kurban, yaitu menyembelih hawa nasfsu serakah, jahil, maksiat, zinah sebagai sumber kedzaliman. Ibadah haji adalah untuk membersihkan diri secara tuntas dan mengusir setan yang bercokol dalam nafsu diri.
(bersambung …………..)
EDITOR: REYNA
Related Posts

Dajjal, namanya terkenal, siapakah dia sebenarnya??

Yakjuj dan Makjuj, dimanakah mereka tinggal??

Allah Tahu Yang Terbaik Untukmu

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-276 TAMAT)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-275)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-274)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-273)

Agus: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-272)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-270)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-269)




No Responses