Membangun Indonesia Bersama Kaum Perempuan

Membangun Indonesia Bersama Kaum Perempuan
Isa Ansori

Oleh: Isa Ansori
Kolumnis dan Akademisi, Tinggal di Surabaya

 

22 Desember selalu diperingati sebagai hari ibu. Hari yang merupakan momentum untuk menghormati dan menghargai jasa para ibu dan kaum perempuan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 ini mengusung visi “Indonesia Adil Makmur Untuk Semua” dan dielaborasi dalam misi “Mewujudkan keluarga yang sejahtera dan bahagia”. Misi ini sangat berkaitan dengan persoalan keluarga, ibu, anak dan inilah yang menjadi ruh dari hari ibu, bagaimana kita semua bisa memperingati dan menghargai jasa para ibu dalam mendidik dan membesarkan anak anaknya.

Lalu apa yang bisa dilakukan oleh negara dalam rangka itu? Negara perlu hadir dalam rangka membantu mewujudkan itu semua. Pasangan Amin mencoba menterjemahkan kehadiran negara untuk mewujudkan itu dengan beberapa langkah yang tertulis didalam misi misinya.

Misi 1 : Mengentaskan kemiskinan dengan memperluas kesempatan berusaha dan menciptakan lapangan kerja. Misi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, termasuk ibu dan anak. Dengan lapangan kerja yang luas, ibu akan mendapatkan kesempatan bekerja dan mendapatkan penghasilan. Hal ini akan membantu meningkatkan pendapatan keluarga.

Misi 2 : Memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dan biaya hidup murah. Misi ini bertujuan untuk memastikan bahwa kebutuhan pokok keluarga seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal tersedia dengan harga yang terjangkau. Ini akan membantu mengurangi beban ekonomi keluarga dan meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.

Misi 5 : Mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, berakhlak dan berbudaya. Misi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia termasuk ibu dan anak. Harapannya dengan adanya kualitas hidup yang baik, ibu akan memiliki kondisi fisik dan mental yang sehat sehingga dapat menjalankan peran dan tanggung jawabnya dengan baik.

Lalu bagaimana implementasi di lapangan yang bisa kita pahami? Kehadiran pasangan Amin dengan visi dan misinya tersebut dapat kita potret dalam kehidupan sebenarnya adalah sebagai berikut, pasangan Amin tentu saja untuk mewujudkan misi nomor satunya dengan dengan cara bagaimana perempuan dan kaum ibu berdaya, bukankah dari perempuan dan ibu yang berkualitas akan melahirkan generasi yang berkualitas. Untuk menjadi berkualitas maka pasangan Amin menyediakan sandang, pangan dan papan yang murah dan terjangkau. Sehingga makanan yang dimakan ibu, makanan yang dimakan oleh anak adalah makanan makanan yang berkualitas.

Dalam sebuah diskusi yang penulis lakukan dengan 100 perempuan ojol dan pekerja swasta, mereka mengeluhkan betapa mahalnya harga bahan pokok makan, sementara pendapatan yang mereka dapatkan tak mampu mencukupi kebutuhan mereka, kebutuhan untuk pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan anak anak mereka. Mereka berharap Amin bisa menurunkan harga bahan kebutuhan pokok , pendidikan yang berkualitas dan diakses untuk anak anak mereka dan kesehatan bagi mereka, keluarga dan anak anaknya. Apa yang disampaikan oleh para perempuan pekerja ojol tersebut tentu menjadi suara perempuan Indonesia kebanyakan. Belum lagi keluhan yang disampaikan oleh para pekerja sektor swasta di pabrik dan jasa lain. Mereka tak mendapat kepastian perpanjangan kontrak dan jaminan keselamatan kerja. Desember yang seharusnya menjadi hari gembira perayaan bagi kaum ibu dan perempuan, justru membawa kegelisahan. Mereka takut para suami mereka dan mereka yang bekerja tak mendapatkan perpanjangan kontrak kerja, yang tentu akan memberatkan pengeluaran mereka. Kebutuhan tetap sementara pendapatan berkurang akibat diputus kontrak kerja.

Sebagai rakyat Indonesia tentu kami berharap kepada pasangan Amin untuk mewujudkan program berpihak terhadap persoalan itu, apalagi persoalan ini sudah menjadi berkomitmen Amin.

Dihari ibu ini, saya hanya membantu menyuarakan kegelisahan rakyat Indonesia, masyarakat kecil, masyarakat yang selama ini termarjinal, yang butuh kepastian dan penyelamatan, utamanya kaum ibu, perempuan dan para ayah yang kerjanya di sektor swasta yang punya tugas dan tanggung jawab melindungi keluarga dan menghidupinya.

Saya masih ingat apa yang menjadi pesan Mas Anies dalam mewujudkan pesan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pertama gunakan nilai sebagai landasan ideologis dan itu sudah menjadi mandat konstitusi. Kedua, Demi kepentingan siapa, bila mengacu pada mandat konstitusi maka mandat keadilan dan kesejahteraan itu harus berlandaskan kepentingan rakyat Indonesia. Ketiga, bagaimana cara mengimplementasikannya, Mas Anies ini sudah punya rekam jejak yang baik ketika memimpin Jakarta, tentu kita percaya bahwa Mas Anies akan bisa mewujudkannya. Dan yang keempat adalah regulasi, adakah dasar hukumnya. Yang menarik dari Mas Anies ini adalah menempatkan nilai dan ideologi mandat konstitusi sebagai pijakan pertama, sehingga bila regulasinya tak mendukung, maka regulasi yang harus disesuaikan. Jangan sampai regulasi menjadi penghambat pemimpin untuk melayani karena akan dijerat hukum.

Kita doakan di 2024, Pasangan Nomor urut ini menjadi pemimpin Indonesia, Amin.

Surabaya, 22 Desember 2023

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K