Oleh: Agus Mualif Rohadi
Rumah Sakit Indonesia dijadikan markas tentara IDF Israel.
Ini menggambar situasi di Gaza bagaimana? Tentu tidak mudah dan tidak ada jawaban yang akan memuaskan.
Oleh karena itu tempo hari saya sempat jengkel dengan seorang anggota grup WA yang kerjanya memposting banyak berita dan video perang yang tidak relevan dengan perkembangan situasi di gaza.
Mengapa tidak mudah membaca perkembangan situasi di Gaza ?
1. Hamas Membuat Serangan Mengejutkan
Tentu harus dipahami secara cermat, mengapa Hamas tiba tiba menerobos pagar di Gaza Strip dan membunuh beberapa tentara Israel yang tidak menduga adanya serangan seperti itu, dan Hamas kemudian membawa banyak tawanan sipil.
Menembus itu sendiri sudah sesuatu yang mengejutkan karena baru pertama kalinya terjadi dan mampu menerobos pertahanan udara Israel yang terkenal sangat canggih. Sepertinya hal itu menunjukkan kemampuan militer dan pertahanan Hamas telah lebih maju dan lebih tangguh.
Tetapi setelah itu, mengapa Hamas tidak melanjutkan berperang di wilayah barat daya Israel. Tidak mengirim pasukan lebih besar ke wilayah itu ketika mereka sudah menguasai.
Saya yakin tentu itu bukan pilihan Hamas dalam perangnya dengan Israel. Karena persenjataan dan logistik perang yang dimilikinya tidak mungkin mendukung taktik perang seperti itu.
Terbukti, ketika tentara IDF Israel datang menempur Hamas di Israel barat daya, Hamas kemudian mundur dengan membawa banyak tawanan.
Hal itu hanya bisa dipahami bahwa Hamas mengajak perang Israel justru di wilayah Gaza.
Dengan demikian seharusnya atau asumsinya, Hamas telah mempersiapkan diri dalam perang yang panjang. Sampai kapan?
Saat itu banyak pakar memperkirakan perang hanya akan berlangsung sebulan atau paling lama sampai akhir desember, tetapi sekarang mungkin harus berfikir ulang.
Mungkin bahkan sampai Februari atau lebih panjang lagi.
Jika ini yang terjadi, maka serangan Hamas tidak mungkin dimaknakan sebagai perang Hamas – Israel saja atau perang Palestina – Israel saja. Faktanya, saat ini baru terbaca sebagai perang Hamas – Israel.
Pasti ada tujuan yang lebih jauh dan lebih luas dari itu, yang terkait dengan perkembangan hubungan Israel dengan negara-negara Timur Tengah dan akibatnya pada posisi palestina di kawasan maupun lebih khusus posisi Hamas di Gaza dalam perang Palestina – Israel.
BACA JUGA :
- Mengapa Israel Tidak Bisa Menang Melawan HAMAS? Profesor Inggris Ini Memberi Alasannya
- 9 Komandan Israel Tewas Terbunuh di Tangan Hamas
- Perang Israel-Hamas, Agus Mualif: Jejak Hukum Perang Musa Dalam Perang Modern Di Palestina
- Pasukan Elite Israel Ditarik Mundur, Tanda Kekalahan?
2. Propaganda Hamas dan Israel
Misalnya bagaimana kita mengetahui seberapa besar kurban meninggal pada warga gaza maupun tentara IDF Israel.
Hamas pasti merilis jumlah kurban meninggal dalam jumlah besar, kurban wanita dan anak anak, anak anak yang terluka namun mempunyai semangat sangat tinggi untuk ikut perang di masa depan untuk merebut wilayah palestina, hancurnya gedung gedung rumah tinggal penduduk, dll.
Sebaliknya IDF akan memberikan informasi kurban nyawa tentara IDF sekecil mungkin.
Hamas akan banyak merilis video mampu melumpuhkan banyak tank markava hanya dengan senjata modifikasi rpg yang sederhana tetapi dapat melumpuhkan tank canggih dalam jumlah besar.
Namun IDF membalas dengan video yang menunjukkan bahwa tank mereka tidak ada habis habisnya untuk masuk ke wilayah gaza.
Propaganda Hamas tentu berkaitan dengan startegi menggalang opini masyarakat dunia yang pada akhirnya bertujuan menyudutkan posisi Israel sehingga hanya didukung Amerika, Inggris dan Perancis.
Dalam hal itu, Hamas sudah berhasil, dan bisa berefek pada posisi politik Netanyahu di negerinya, bahkan posisi Biden sebagai presiden Amerika.
Sejauh mana hal itu akan jadi kenyataan?. Tentu ini pertanyaan yang rumit untuk dijawab dengan memuaskan pula, karena harus memahami perkembangan opini publik amerika dan opini yahudi Amerika yang pada faktanya tidak selalu sejalan dengan langkah militer Israel maupun kebijakan presiden Amerika.
Sedang Biden sejak awal sangat aktif dan progresif mendukung Netanyahu. Bahkan Netanyahu mengatakan jika Israel kalah, berikutnya adalah Amerika. Padahal posisi Biden sejak terpilih menjadi presiden Amerika adalah mendorong perdamaian Palestina – Israel yang lebih langgeng.
Namun Biden sekarang seperti lepas dari posisi politik awalnya. Apakah hal itu karena terkejut dengan kemampuan Hamas yang dapat menembus wilayah Israel ataukah posisi Biden sekarang ini justru menggambarkan posisi politik Biden yang sebenarnya tetapi ditutup tutupi. Dan ketika ada kesempatan kemudian menunjukkan posisi politik Biden yang sebenarnya mengenai status permanen negeri Palestina.
3. Perang mulai melambat
Bagaimana membaca situasi yang sebenarnya, mengapa perang di wilayah Gaza mulai melambat ketika usai gencatan senjata untuk kemanusiaan?
Usai gencatan senjata itu, tentara IDF Israel langsung merangsek ke gaza tetapi serangan balasan Hamas justru menurun.
Apakah itu mesti dibaca IDF memenangkan perang, dan Hamas sedang mengalami kesulitan.
Tentu tidak mudah menjawabnya, karena ini lebih menyangkut startegi perang Hamas yang sejak awal mengajak perang Israel di wilayah gaza.
Apakah Hamas akan mengulur waktu perang sepanjang mungkin dengan menempatkan Israel pada opini dunia bahwa Israel akan melakukan pendudukan?
Menjawab itu juga tidak mudah karena jika dikembalikan pada tujuan perang Hamas adalah karena ingin merubah situasi hubungan Israel dengan negara negara timur tengah untuk mencari solusi permanen Israel – Palestina.
Dengan tujuan seperti itu, maka tidak bisa dibaca bahwa Israel telah berada pada posisi mulai mengalahkan atau melumpuhkan Hamas karena Hamas justru berposisi sebagai pengatur ritme perang di Gaza.
Kedepan mungkin justru banyak langkah diplomasi diantara negara-negara Teluk baik secara sendiri-sendiri maupun dalam posisi Liga Negara Negara Arab.
Juga, diplomasi dengan Amerika dan Rusia ditengah tengah episentrum perang sporadis di gaza.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Perubahan iklim akan berdampak parah pada ekonomi dan keamanan Belgia

Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

Laporan rahasia AS menemukan ‘ratusan’ potensi pelanggaran hak asasi manusia Israel di Gaza

Prancis dan Spanyol menuntut pembatasan hak veto PBB untuk memastikan keadilan di Gaza

Mesir sepakat dengan Iran, AS, dan IAEA untuk melanjutkan perundingan guna menemukan solusi bagi isu nuklir Iran

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB

Laporan PBB: Sebagian besar negara gagal dalam rencana iklim yang diperbarui

Rencana Tersembunyi Merobohkan Masjidil Aqsa, Klaim Zionis Menggali Kuil Sulaiman, Bohong!

Umat Islam Jangan Diam, Israel Mulai Menjalankan Rencana Jahatnya: Merobohkan Masjid Al Aqsa

Wakil Ketua Komisi I DPR Sukamta : Mr Trump, Tidak Adil jika Pejuang Palestina Dilucuti Senjatanya Sementara Israel Dibiarkan Menembaki Gaza




No Responses