Oleh: Daniel M Rosyid
Kaum abangan beragama apapun adalah pasar politik terbesar di Republik ini.
Parpol dan paslon Islamis tidak pernah memenangkan Pemilu atau Pilpres, sejak Pemilu 1955.
Kelompok Islamis keliru jika berusaha merumuskan Pemilu 2024 ala UUD2002 sebagai pertarungan hidup-mati antara Islam dengan non-Islam.
Ini berbahaya sekaligus menyesatkan.
Sebaiknya kaum Islamis menjaga stamina kesabaran dan jarak yang cukup dekat dengan semua parpol dan paslon.
Untuk memposisikan Islam sebagai sumber yang menambah nilai pembangunan sebagai perluasan kemerdekaan bangsa ini untuk bersatu, berdaulat, adil dan makmur @IslamRahmatanLil’aalamiin.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Kedaulatan Kompor – Martabat Negara: Orkestrasi Bauran Energi Dapur Rakyat: LPG, DME, Jargas & CNGR

Sedikit Catatan Pasca Pemeriksaan di Polda Metro Jaya (PMJ) Kemarin

Operasi Garis Dalam Jokowi: Ketika Kekuasaan Tidak Rela Pensiun

Penasehat Hukum RRT: Penetapan Tersangka Klien Kami Adalah Perkara Politik Dalam Rangka Melindungi Mantan Presiden Dan Wakil Presiden Incumbent

Negeri di Bawah Bayang Ijazah: Ketika Keadilan Diperintah Dari Bayangan Kekuasaan

Novel “Imperium Tiga Samudra” (11) – Dialog Dibawah Menara Asap

Wawancara Eksklusif Dengan Kol (Purn) Sri Radjasa Chandra (3-Tamat): Korupsi Migas Sudah Darurat, Presiden Prabowo Harus Bertindak!

Wawancara Eksklusif Dengan Kol (Purn) Sri Radjasa Chandra (2): Dari Godfather ke Grand Strategi Mafia Migas

Wawancara Eksklusif dengan Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra (1): “The Gasoline Godfather” Dan Bayangan di Balik Negara

Republik Sandiwara dan Pemimpin Pura-pura Gila



No Responses