Oleh: KRT Purbonagoro
Akhir Desember 2023, Anies Baswedan melakukan kunjungan ke Ponorogo, Jawa Timur. Agenda di kota ini adalah bertemu dengan kiai dan ulama Ponorogo, menonton pagelaran wayang, dan mengunjungi pameran di Dalem Guron.
Di antara beberapa kegiatan tersebut, Anies menyempatkan diri untuk ngopi di salah satu warung legendaris Ponorogo, yaitu Warkop Mbah Tekluk. Warung kopi yang terletak di Jalan Soekarno-Hatta Ponorogo ini sudah ada sejak tahun 1958. Jadi salah satu warung kopi paling terkenal di Ponorogo.
Saat ngopi pagi di Warung Mbah Tekluk, Anies Baswedan berdialog dengan masyarakat Ponorogo. Namun faktanya, banyak relawan dan simpatisan yang datang dari luar kota seperti Madiun, Magetan, hingga Trenggalek. Banyak warga menyampaikan aspirasinya kepada Anies saat ngopi pagi.
Salah satu peserta ngopi yang cukup menarik perhatian adalah sosok Pendeta Yusak Umar Santoso. Dia adalah Ketua Badan Musyawarah Gereja (BAMAG) Magetan yang memiliki anggota sekitar 60-an gereja dengan jumlah jemaat lebih dari 15 ribu.
Pendeta Yusak mengaku sudah lama ingin bertemu dengan Anies Baswedan. Jadi dia sengaja meluangkan waktu untuk datang ke Ponorogo dari Magetan agar bisa bertemu dan berdialog dengan Anies Baswedan di pagi itu. Jarak dari Magetan ke Ponorogo terbilang jauh, lebih dari 30 kilometer dengan waktu tempuh sekitar satu jam.
“Saya memang ingin bertemu dan ternyata beliau sangat humble. Beliau mau mendengar aspirasi yang kami sampaikan. Selama ini kami kan mendapatkan informasi dengan tidak berimbang. Setelah bertemu langsung, saya jadi tahu bahwa beliau adalah orang yang menjaga kemajemukan umat. Kristen, Islam, Hindu, Budha, semua mendapat perlakuan adil,” kata Pendeta Yusak.
Yusak mengaku Bahagia bisa berbincang dan menyampaikan aspirasi kepada Anies Baswedan. Setelah perbincangan tersebut, Yusak mengaku akan mendukung Anies Baswedan yang dianggapnya sangat layak untuk menjadi Presiden Republik Indonesia. Yusak meyakini Anies akan jadi pemimpin yang toleran, adil, dan mengayomi seluruh umat di Indonesia, tanpa membeda-bedakan.
Faktanya, selama memimpin DKI Jakarta, Anies Baswedan memang menerapkan kebijakan yang mengayomi seluruh umat beragama. Semua mendapat perlakuan yang adil seperti umat Kristiani yang mendapat kesempatan menggelar Christmas Carol di ruang publik seperti halnya umat Islam dan umat beragama lainnya. Selain itu, semua umat beragama juga sama-sama mendapatkan izin mendirikan rumah ibadah. Itulah bukti toleransi dan keadilan yang diterapkan oleh Anies Baswedan.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Kedaulatan Kompor – Martabat Negara: Orkestrasi Bauran Energi Dapur Rakyat: LPG, DME, Jargas & CNGR

Sedikit Catatan Pasca Pemeriksaan di Polda Metro Jaya (PMJ) Kemarin

Operasi Garis Dalam Jokowi: Ketika Kekuasaan Tidak Rela Pensiun

Penasehat Hukum RRT: Penetapan Tersangka Klien Kami Adalah Perkara Politik Dalam Rangka Melindungi Mantan Presiden Dan Wakil Presiden Incumbent

Negeri di Bawah Bayang Ijazah: Ketika Keadilan Diperintah Dari Bayangan Kekuasaan

Novel “Imperium Tiga Samudra” (11) – Dialog Dibawah Menara Asap

Wawancara Eksklusif Dengan Kol (Purn) Sri Radjasa Chandra (3-Tamat): Korupsi Migas Sudah Darurat, Presiden Prabowo Harus Bertindak!

Wawancara Eksklusif Dengan Kol (Purn) Sri Radjasa Chandra (2): Dari Godfather ke Grand Strategi Mafia Migas

Wawancara Eksklusif dengan Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra (1): “The Gasoline Godfather” Dan Bayangan di Balik Negara

Republik Sandiwara dan Pemimpin Pura-pura Gila



No Responses