TEBINGTINGGI SUMUT – Warga masyarakat kota Tebingtinggi yang tinggal di Rumah Susun Sederhana Sewa (rusunawa) sudah beberapa tahun ini selalu khawatir dan resah akibat seringnya aksi pencurian dirumah warga penyewa rumah susun. Pencurian sering terjadi disiang hari dan malam hari termasuk pencurian terhadap fasilitas rusunawa sendiri seperti pintu dan jendela sudah banyak yang hilang begitu juga kaca-kaca jendela banyak yang hilang. Hal ini disampaikan warga Rusunawa yang tidak ingin namanya dipublikasi dimedia kepada wartawan di komplek perumahan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) kelurahan Tebingtinggi, kecamatan Padang Hilir kota Tebingtinggi (16/1).
Dari pantauan media kelihatan dilokasi rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) baik di Rusunawa I maupun rusunawa II kelihatan sudah sangat kumuh dan seperti tidak ada perawatan juga terlihat sudah banyak pintu dan jendela rumah susun ini sudah hilang.
Budi selaku kepala Urusan Pelayanan Teknis (ka. UPT) Rusunawa saat dikonfirmasi dikantor ka. UPT Rusunawa kepada wartawan mengatakan bahwa memang ada pencurian yang terjadi dikomplek Rusunawa ini tapi sudah pernah kita laporkan ke polisi tapi karena tidak ada yang berani menjadi saksi akhirnya dilepas karena tidak cukup bukti.
Disampaikan, sudah ada pintu dan jendela yang hilang akhirnya sebahagian kita buka dan kita simpan. Bisa dilihat dirusun II TB 1 ujar Budi.
Ketika dikonfirmasi tentang perawatan gedung Rusunawa, Budi me ngakui bahwa biaya perawatan gedung ada tapi untuk maintenance seperti jika ada pipa pipa yang rusak atau bocor dan itupun sangat sedikit jadi kami hanya bisa melaksanakan pemeliharaan yang paling mendesak saja sedangkan yang lain kami upayakan dengan swakarya, sebut Budi.
Menurut ka. UPT ini sebenarnya kebutuhan petugas di sini masih membutuhkan tambahan personil karena selama ini petugas keamanan hanya 2 orang per sip yaitu pagi dan siang masing-masing dua orang, padahal luas area yang diawasi sangat luas. Inilah yang menyebab kan pelaku pencurian tidak terawasi sehingga kami sering kebobolan, tapi tegas Budi.
Kalau soal anggaran perawatan kecil itu wewenang dinas Perkim, kami hanya mengajukan anggaran jika ada yang akan kami kerjakan, pak, ujar Budi kepada wartawan. (fer)
EDITOR: REYNA
Related Posts

Kuliah Lapang Mahasiswa S3 Sekolah Pasca Sarjana UB: Integrasi Teori dan Praktik untuk Solusi Lingkungan Berkelanjutan

Fakus Perjuangan Kita – Selamatkan Indonesia Dari Kehancurannya

Panja DPR Ambil Alih Komando Reformasi Penegak Hukum

Menyingkap Serangan Balik Mafia Migas dan Tambang

Tandem Pernyataan Sikap FPP-TNI Dan Forum Kebangsaan DIY

Nilai-Nilai Al-Quran Dalam Pancasila

Ummat Islam Makin Terpuruk Secara Politik

Kedaulatan Kompor – Martabat Negara: Orkestrasi Bauran Energi Dapur Rakyat: LPG, DME, Jargas & CNGR

Mengapa OTT Kepala Daerah Tak Pernah Usai?

Sedikit Catatan Pasca Pemeriksaan di Polda Metro Jaya (PMJ) Kemarin





No Responses