Jurnalis Australia dipecat karena Gaza, dan bersumpah untuk ‘terus berjuang’: Loby Israel dibaliknya

Jurnalis Australia dipecat karena Gaza, dan bersumpah untuk ‘terus berjuang’: Loby Israel dibaliknya
Warga Palestina berjalan di tengah reruntuhan bangunan di Kamp Pengungsi Bureij setelah pasukan Israel mundur dari daerah di Deir Al Balah, Gaza pada 18 Januari 2024 (Ashraf Amra - Anadolu Agency) ​

Antoinette Lattouf, dipecat oleh ABC karena membagikan laporan hak asasi manusia di Instagram, melakukan crowdfunding untuk membiayai kasusnya terhadap lembaga penyiaran Australia

ISTANBUL – Seorang jurnalis Australia yang dipecat karena postingannya di media sosial tentang situasi di Jalur Gaza pada hari Kamis (18/1) bersumpah untuk melanjutkan perjuangan hukumnya, dengan mengatakan bahwa kasusnya adalah tentang “kebebasan berpendapat.”

“Saya bersedia dan siap untuk berjuang selama mungkin dan saya ingin meluangkan waktu sejenak untuk berterima kasih kepada jutaan orang di sekitar,” kata Antoinette Lattouf, mantan jurnalis ABC, kepada wartawan di Sydney setelah menyampaikan pendapatnya dalam sidang virtual oleh Komisi Pekerjaan Yang Adil.

Lattouf, yang berasal dari Lebanon, dipecat bulan lalu setelah kampanye melawan dirinya dan kepemimpinan ABC oleh kelompok lobi Israel di Australia.

“Ada begitu banyak dukungan di dalam negeri dan juga di luar negeri,” kata Lattouf, yang dalam pengaduannya menyatakan bahwa salah satu alasan pemecatannya adalah karena ras.

“Ini adalah kasus yang sangat penting karena ini bukan hanya tentang saya, ini tentang kebebasan berpendapat, ini tentang rasisme,” tambahnya.

Dikutip Anadolu Agency, Lattouf mengatakan kasusnya penting karena “ini menyangkut peran penting jurnalis dalam pengungkapan kebenaran.”

ABC memecat Lattouf bulan lalu karena mengunggah ulang artikel Human Rights Watch (HRW) tentang wilayah kantong Palestina yang terkepung di Instagram.

Organisasi hak asasi manusia internasional menerbitkan sebuah penelitian yang merinci bagaimana otoritas Israel di Gaza menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.

Saya mencintai ABC. Saya akan selalu mengadvokasi dan memperjuangkan ABC yang dapat beroperasi, memberikan informasi, dan menghibur masyarakat tanpa rasa takut atau bantuan,” katanya tentang mantan majikannya. .

Jurnalis tersebut, yang telah berjanji untuk melanjutkan perjuangannya selama “yang diperlukan”, melakukan crowdfunding untuk membayar biaya hukumnya dalam kasus pengadilannya melawan lembaga penyiaran Australia.

Kasus Lattouf menyusul pengunduran diri jurnalis biro ABC di Gedung Parlemen, Nour Haydar.

Editor: Reyna

Last Day Views: 26,55 K