Oleh: Jilal Mardhani
Katakanlah kalian dulu pernah dekat. Begitu rupa hingga yakin banget dia yang paling pas. Setia, sepenuh hati saling mencintai, siap mengorbankan jiwa-raga demi kebersamaan kalian, dan seterusnya.
Bagi kalian, dia laksana bulan sekaligus bintang di langit.
Lalu, tiap ada yang meragukannya, kalian serta merta membilang sirik. Bila perlu, kalian pun tak sungkan mengarang cerita dan menebarnya sebagai gosip. Sambil terus-menerus bernarasi bahwa keraguan yang mengemuka itu, sebagai hal yang mengada-ada.
Apalagi jika ada yang coba membanding-bandingkan dia dengan yang lain. Meski belum memuji dan tak pernah menyarankannya sebagai pilihan yang ‘mungkin’ lebih sesuai. Kalian langsung saja mencemoohnya habis-habisan.
Ternyata yang kalian yakini setia dan siap hidup-semati untuk melahirkan anak-anak masa depan itu, cuma penipu ulung. Mata hati kalian diputar-balikkannya. Hingga perselingkuhan dia yang berlangsung di depan mata kalian saja, tak terlihat. Dengan sesama jenis yang sebelumnya justru mati-matian bersaing ingin merebut hati kalian darinya pula!
Kebodohan kalian justru terkuak sempurna ketika mengumbar selera ‘incest’ untuk menyakiti hati dia.
Kalian bukan hanya melakukan kesalahan yang berulang. Kesengsaraan mungkin sudah menjadi candu yang begitu memabukkan akal sehatmu. Mungkin kalian meragukan. Tapi Tuhan yang mencipta semesta berikut isinya ini — termasuk akal, fikiran, dan nurani kalian itu — sesungguhnya ada. Mungkin Dia sedang bersiap mengutuk kita semua.
Gara-gara kalian.
Editor: Reyna
Related Posts

Kedaulatan Kompor – Martabat Negara: Orkestrasi Bauran Energi Dapur Rakyat: LPG, DME, Jargas & CNGR

Sedikit Catatan Pasca Pemeriksaan di Polda Metro Jaya (PMJ) Kemarin

Operasi Garis Dalam Jokowi: Ketika Kekuasaan Tidak Rela Pensiun

Penasehat Hukum RRT: Penetapan Tersangka Klien Kami Adalah Perkara Politik Dalam Rangka Melindungi Mantan Presiden Dan Wakil Presiden Incumbent

Negeri di Bawah Bayang Ijazah: Ketika Keadilan Diperintah Dari Bayangan Kekuasaan

Novel “Imperium Tiga Samudra” (11) – Dialog Dibawah Menara Asap

Wawancara Eksklusif Dengan Kol (Purn) Sri Radjasa Chandra (3-Tamat): Korupsi Migas Sudah Darurat, Presiden Prabowo Harus Bertindak!

Wawancara Eksklusif Dengan Kol (Purn) Sri Radjasa Chandra (2): Dari Godfather ke Grand Strategi Mafia Migas

Wawancara Eksklusif dengan Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra (1): “The Gasoline Godfather” Dan Bayangan di Balik Negara

Republik Sandiwara dan Pemimpin Pura-pura Gila



No Responses