Sufmi Dasco, Senopati Politik Prabowo Subianto (50): Kebijakan Tarfi AS, berpotensi mengancam industri domestik Indonesia

Sufmi Dasco, Senopati Politik Prabowo Subianto (50): Kebijakan Tarfi AS,  berpotensi mengancam industri domestik Indonesia
Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR RI, Ketua Harian Partai Gerindra

Oleh: Budi Puryanto, Pemimpin Redaksi

 

JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menekankan pentingnya pemerintah Indonesia untuk segera memperkuat diplomasi perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) menyusul kebijakan tarif impor baru yang diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump. Dalam kebijakan tersebut, Indonesia dikenakan tarif timbal balik sebesar 32 persen, yang merupakan salah satu tarif tertinggi di kawasan Asia Tenggara.

AS sebagai Mitra Dagang Strategis

Dasco menegaskan bahwa AS adalah mitra dagang penting bagi Indonesia. Data dari Kementerian Perdagangan RI menunjukkan bahwa pada tahun 2024, surplus perdagangan nonmigas Indonesia dengan AS mencapai 16,08 miliar dolar AS, dari total surplus perdagangan nonmigas sebesar 31,04 miliar dolar AS. Produk ekspor utama Indonesia ke AS meliputi garmen, peralatan listrik, alas kaki, dan minyak nabati.

Ancaman Terhadap Industri Domestik

Kebijakan tarif baru AS berpotensi mengancam industri domestik Indonesia. Dasco mengingatkan bahwa Indonesia harus waspada agar tidak menjadi “tempat pembuangan” produk-produk dari negara lain yang tidak bisa dipasarkan di AS. Hal ini dapat merugikan industri dalam negeri dan menggagalkan program hilirisasi yang sedang digalakkan oleh pemerintah.

Pentingnya Diplomasi Perdagangan yang Efektif

Menanggapi situasi ini, Dasco mendesak pemerintah untuk segera melakukan diplomasi perdagangan yang efektif dengan AS. Langkah-langkah yang dapat diambil meliputi:

Negosiasi Tarif: Melakukan pembicaraan bilateral dengan pemerintah AS untuk meninjau kembali besaran tarif yang dikenakan terhadap produk Indonesia.

Diversifikasi Pasar: Mencari pasar alternatif untuk produk ekspor Indonesia guna mengurangi ketergantungan pada pasar AS.

Penguatan Industri Dalam Negeri: Meningkatkan daya saing produk lokal melalui inovasi, efisiensi produksi, dan peningkatan kualitas.

Kolaborasi Regional: Bekerja sama dengan negara-negara ASEAN dan mitra dagang lainnya untuk menghadapi tantangan perdagangan global secara kolektif.

Kolaborasi Antarlembaga

Dasco juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, legislatif, dan penegak hukum dalam menjaga kepentingan nasional. Menurutnya, sinergi antarlembaga diperlukan untuk merumuskan strategi yang komprehensif dalam menghadapi tantangan perdagangan global.

Kebijakan tarif impor baru yang diterapkan oleh AS menjadi tantangan serius bagi Indonesia. Namun, dengan diplomasi perdagangan yang efektif, diversifikasi pasar, dan penguatan industri dalam negeri, Indonesia dapat mengatasi tantangan ini dan menjaga stabilitas ekonominya. Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk melindungi kepentingan nasional dan memastikan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi.

BERSAMBUNG

EDITOR: REYNA

Sufmi Dasco, Senopati Politik Prabowo Subianto (Bagian 49): Dorong Pembahasan RUU PPRT sebagai Komitmen Perlindungan Tenaga Kerja

Sufmi Dasco, Senopati Politik Prabowo Subianto (48): Dorong Industrialisasi Desa untuk Pemerataan Ekonomi Nasional

Sufmi Dasco, Senopati politik Prabowo Subianto (47): Danantara akan menjadi lembaga investasi penting bagi motor penegakan ekonomi di Indonesia

Last Day Views: 26,55 K