ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut debat (Debat Capres ketiga) dengan menyerang kebijakan tidak masalah Menurut Jokowi, yang terjadi pada debat kemarin justru menyerang personal. Merasa kecewa dengan format Debat Capres tersebut, Presiden Jokowi minta KPU mengubah format debat.
Menanggapi hal itu, Managing Director Political Economics and Policy Studies (PEPS) Anthony Budawan menilai “cawe-cawe” presiden meminta KPU mengubah format debat adalah tidak benar dan hanya mengada-ada.
Alasannya, menurut Anthony, KPU adalah lembaga independen penyelenggara pemilu, tidak tunduk pada cawe-cawe Presiden, apalagi perintah untuk mengubah format debat. Yang bisa menentukan apakah ada pelanggaran dalam debat adalah Bawaslu, bukan presiden: tolak intervensi presiden!
“Alasan Jokowi, paslon menyerang personal paslon lainnya dalam debat capres hanya mengada-ada,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi hari ini.
Dia menilai, sejauh ini, yang dibahas dan dijadikan pertanyaan adalah prestasi dan rekam jejak kebijakan masing-masing paslon ketika menjabat, ada yang klaim keberhasilan dan ada yang pertanyakan kinerjanya.
Semua itu tentu saja sangat relevan untuk diketahui publik. Rekam jejak kepemimpinan di masa lalu sangat penting untuk menjadi barometer dan cermin kepemimpinan di masa depan.
Selain itu, Antony juga mengingatkan, Jokowi sendiri dalam debat-debat capres sebelumnya pernah lebih keras menyerang personal paslon lainnya (Prabowo), yang tidak ada hubungannya dengan kebijakan. Antara lain, terkait masalah HAM dan kepemilikan lahan.
“Jadi, Jokowi tidak ada kredibilitas untuk mengomentari debat capres, apalagi minta KPU mengubah format debat, yang bukan wewenang presiden,” tegas Anthony Budiawan.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Tandem Pernyataan Sikap FPP-TNI Dan Forum Kebangsaan DIY

Nilai-Nilai Al-Quran Dalam Pancasila

Ummat Islam Makin Terpuruk Secara Politik

Kedaulatan Kompor – Martabat Negara: Orkestrasi Bauran Energi Dapur Rakyat: LPG, DME, Jargas & CNGR

Mengapa OTT Kepala Daerah Tak Pernah Usai?

Sedikit Catatan Pasca Pemeriksaan di Polda Metro Jaya (PMJ) Kemarin

Operasi Garis Dalam Jokowi: Ketika Kekuasaan Tidak Rela Pensiun

Jejak Kekuatan Riza Chalid: Mengapa Tersangka “Godfather Migas” Itu Masih Sulit Ditangkap?

Penjara Bukan Tempat Para Aktifis

FTA Mengaku Kecewa Dengan Komposisi Komite Reformasi Yang Tidak Seimbang



No Responses