MADIUN – Di ajang Open Tournament Nasional Pencak Silat Piala Kemendikbud Ristek yang bertempat GOR Wilis ‘”Kota Pendekar” Madiun pada 14-16 Februari 2025, PSHT Cabang Gunungkidul Yogyakarta menurunkan 5 atlet andalannya mulai tingkat SD, SMP, dan SMA.
Dari lima atlet tersebut berhasil memperoleh 3 emas, diantaranya 2 emas kategori tanding atas nama Anindya Nur Fadilah (Pra Remaja), Arya Malik Dwiatmaja (Remaja), 1 emas atas nama Fivaldi Dwi Ramadan .
Selain itu dalam Seni Tunggal (Usia Dini), Saffa Damar Pertiwi (Pra Remaja ) memperoleh 1 perak kategori tanding, dan 1 perunggu kategori tanding usia dini di raih oleh Rajja Qolbu Maulana.
Menanggapi keberhasilan para atletnya di ajang kompetisi pencak silat Tingkat Nasional tersebut, Febri Lenggar Ketua Cabang PSHT Gunungkidul Pusat Madiun menyambut positif. Keberhasilan para atletnya sebagai suatu langkah untuk memberikan motivasi kepada para atlet PSHT yang lain khususnya Cabang Gunungkidul untuk mengikuti jejak saudara seperguruan nya, juga agar lebih giat berlatih dan fokus mengejar prestasi.
“Jaman sudah berubah kalau tidak mau ketinggalan, kita harus mengikuti alur, jaman sekarang pencak silat bukan untuk adu kekuatan di jalanan, tapi adu kekuatan mendulang prestasi di gelanggang, ” tegas Febri Lenggar.
Sementara, pembimbing pencak prestasi PSHT Cabang Gunungkidul Pusat Madiun, Bambang Widodo SH, saat dikonfirmasi tentang keberhasilan atlet binaanya tersebut menjelaskan, bahwa Kejuaraan di Madiun merupakan salah satu agenda try out untuk menambah pengalaman dan wawasan para atletnya. Karena di event tersebut mereka bisa bertemu dengan atlet dari berbagai daerah, mereka juga bisa belajar tentang beragam teknik dan taktik pertandingan dari setiap atlet.
“Keberhasilan di Madiun sebagai titik awal dari sebuah perjuangan agar meraih sukses di kejuaraan-kejuaraan berikutnya, baik tingkat nasional maupun internasional, ” tegas Bambang Widodo, SH.
DITOR: REYNA
Related Posts

Tandem Pernyataan Sikap FPP-TNI Dan Forum Kebangsaan DIY

Nilai-Nilai Al-Quran Dalam Pancasila

Ummat Islam Makin Terpuruk Secara Politik

Kedaulatan Kompor – Martabat Negara: Orkestrasi Bauran Energi Dapur Rakyat: LPG, DME, Jargas & CNGR

Mengapa OTT Kepala Daerah Tak Pernah Usai?

Sedikit Catatan Pasca Pemeriksaan di Polda Metro Jaya (PMJ) Kemarin

Operasi Garis Dalam Jokowi: Ketika Kekuasaan Tidak Rela Pensiun

Jejak Kekuatan Riza Chalid: Mengapa Tersangka “Godfather Migas” Itu Masih Sulit Ditangkap?

Penjara Bukan Tempat Para Aktifis

FTA Mengaku Kecewa Dengan Komposisi Komite Reformasi Yang Tidak Seimbang




No Responses