Faizal Assegaf: “Tutup Semua Pintu Mediasi, Jalur Pengadilan Harus Ditempuh Roy CS”

Faizal Assegaf: “Tutup Semua Pintu Mediasi, Jalur Pengadilan Harus Ditempuh Roy CS”
Faizal Assegaf, Ketua LSM Progres 98

JAKARTA — Aktivis dan pegiat demokrasi Faizal Assegaf menegaskan bahwa polemik dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo tidak boleh diselesaikan melalui jalur non-formal, apalagi mediasi. Dalam pernyataan terbarunya di akun X (Twitter), Faizal menyampaikan dukungan penuh agar Roy Suryo dan rekan-rekannya menempuh jalur hukum terbuka tanpa kompromi.

“Perbedaan itu biasa, jangan kendor”

Faizal membuka pernyataannya dengan menegaskan bahwa dinamika pendapat di internal pendukung gugatan merupakan hal wajar. Namun, ia menolak keras jalan damai di balik layar.

“Perbedaan itu biasa, jangan kendor. Saya dukung penuh masuk ke jalur hukum dan tutup semua pintu mediasi. Maaf kalau saya salah beri saran mediasi,” tulisnya.
“Tujuan saya demi kebaikan kawan-kawan, tapi dibalas dengan fitnah.”

Menurut Faizal, ruang kompromi justru akan membuat upaya pembuktian kebenaran menjadi tidak transparan dan berpotensi ditarik ke ranah politik.

Soroti kisah Bambang Tri

Faizal mengingatkan bahwa upaya pengungkapan kebenaran lewat publikasi bukan hal baru. Ia menyinggung pengalaman Bambang Tri, yang menulis dua buku dan dua kali pula harus menjalani hukuman penjara.

“Catatan penting: Bambang Tri dua kali bikin buku dan masuk penjara dua kali. Semoga dua buku yang dibuat Bu @DokterTifa dan Roy CS memuat fakta tentang ijazah palsu, bukan narasi propaganda politik.”

Menurut Faizal, sikap tegas dan konsekuen justru dapat mempercepat proses hukum dan membuka fakta apa adanya kepada publik.

Minta PDIP buka arsip ijazah Jokowi

Dalam pernyataan yang sama, Faizal menyerukan agar Megawati Soekarnoputri turun tangan menyerahkan dokumen yang menurutnya relevan dengan gugatan ini.

“Jangan lupa, minta bantuan Megawati untuk serahkan arsip ijazah Jokowi yang ada di PDIP. Sebab sejak wali kota hingga dua kali capres, Jokowi diusung oleh Mega dan PDIP.”

Menurut Faizal, transparansi partai pengusung diperlukan demi menghilangkan spekulasi yang berkembang di masyarakat.

Dorong Roy CS bertemu SBY

Tak hanya PDIP, Faizal juga menyarankan langkah politik terbuka dengan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Kawan-kawan bisa secara terbuka menghadap SBY untuk meminta dukungan. Sebab saat Jokowi capres 2014, posisi SBY berkuasa sebagai presiden. SBY dan Demokrat tidak perlu bermain politik lempar batu sembunyi tangan.”

Menurutnya, pertemuan itu penting sebagai bentuk pertanggungjawaban moral dan politik dari semua pihak yang pernah terlibat dalam proses pencalonan Jokowi.

Tersangka justru mempercepat pengadilan

Faizal juga menilai bahwa penetapan status tersangka terhadap Roy Suryo dan beberapa pihak terkait bukan hal negatif. Sebaliknya, ia menyebut langkah tersebut dapat mempercepat pembuktian di pengadilan.

“Terkait status tersangka Anda dan Roy CS, itu justru bagus agar mempercepat proses pengadilan dan membawa buku yang sudah ditulis atau akan tambah buku baru sebagai temuan fakta.”

Ia meyakini jalur litigasi adalah satu-satunya cara agar publik dapat melihat fakta secara terbuka dan memutuskan sendiri mana yang benar.

Pernyataan keras Faizal Assegaf ini mempertegas posisinya bahwa tidak boleh ada negosiasi atau kompromi dalam sengketa dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi. Menurutnya, hanya pengadilan terbuka yang mampu mengungkap fakta secara objektif, serta menghindarkan publik dari manuver politik dan propaganda.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K