Rihlah Peradaban,Perjalanan Penuh Makna Di Turki Dan Spanyol (Seri-2): Merasakan Kebesaran Allah di Istanbul

Rihlah Peradaban,Perjalanan Penuh Makna Di Turki Dan Spanyol (Seri-2): Merasakan Kebesaran Allah di Istanbul
Tamhid bersama remaja-remaja rupawan Turki di area makam Abu Ayyub al-Anshari.

Tulisan berseri ini diambil dari buku menarik berjudul “Rihlah Peradaban, Perjalanan Penuh Makna di Turki dan Spanyol” yang ditulis oleh Biyanto, Syamsudin, dan Siti Agustini. Ketiganya adalah fungsionaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.

Buku ini mengisahkan perjalanan di Turki dan Spanyol, dua tempat yang penuh dengan memori kejayaan Islam dimasa lalu. Buku ini sangat menarik. Selamat mengikuti serial ini.

Cover buku Rihlah Peradaban, Di atas kapal, menyusuri Selat Bosporus 

SERI-2

Dalam Al-Qur’an surat Ar-Rahman, surat ke-55, Allah SWT berfirman, yang artinya: Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Ayat ini diulang sebanyak 31 kali dalam surat Ar-Rahman. Seruan ini ditujukan pada manusia dan jin karena menggunakan kata Rabbikuma (اَمُكِّبَر) yang berarti: “Tuhan kamu berdua”. Allah mengingatkan jin dan manusia bahwa betapa banyak nikmat yang telah dilimpahkan kepada mereka. Maka, nikmat-nikmat tersebut disebutkan dalam surat Ar Rahman.

Firman Allah itu seakan kembali mengetuk relung jiwa. Kekaguman terhadap ciptaan Allah di belahan bumi-Nya yang lain, Istanbul Turki. Seperti yang sudah banyak dijelaskan dari berbagai referensi tentang Istanbul Turki, kami menyaksikan dengan mata kepala sendiri. Kesempatan yang mungkin hanya sekali seumur hidup.

Wanita Cantik dan Pria Tampan

Pertama masuk di Istanbul Turki, kami selalu dapat melihat sosok-sosok manusianya yang rupawan. Para wanitanya cantik, bahkan lebih cantik dari kecantikan wanita yang disimbolkan dengan boneka barbie. Begitu pula dengan para prianya yang tampan. Wajah mereka seperti orang Arab, tapi terlihat juga seperti orang Eropa. Berkulit putih bersih, hidung mancung, postur tubuh tinggi, dan cenderung memiliki blue eye. Kira-kira mereka tergolong jenis ras manusia yang mana bila disesuaikan dengan ciri-ciri tersebut?

Tamhid bersama remaja-remaja rupawan Turki di area makam Abu Ayyub al-Anshari.

Menurut A. L. Krober, terdapat tiga jenis ras manusia di dunia. Pertama, Ras Mongoloid (berkulit kuning) adalah kelompok manusia yang sebagian besar menetap di Asia Utara, Asia Timur, Asia Tenggara, Madagaskar di lepas pantai timur Afrika, beberapa bagian India Timur Laut, Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Oseania.

Kedua, Ras Negroid (berkulit hitam) adalah kelompok manusia yang terutama mendiami benua Afrika di sebelah selatan gurun sahara. Keturunan mereka banyak mendiami Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Timur Tengah.

Ketiga, Ras Kaukasoid (kulit putih) adalah kelompok manusia yang sebagian besar menetap di Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan, dan India Utara. Keturunan mereka juga menetap di Australia, Amerika Utara, sebagian dari Amerika Selatan, Afrika Selatan, dan Selandia Baru (https://www.geografi.org, diakses 7 November 2022).

Berdasarkan tiga jenis ras manusia tersebut, yang paling mendekati adalah ras Kaukasoid. Orang Turki memiliki warna kulit yang putih. Dekat dengan Kaukasoid jenis Nordic dan Alpine yang lekat dengan ciri ciri orang Eropa.

Namun mereka bisa jadi merupakan perpaduan antara ras Asia dan Eropa, sehingga digolongkan ke jenis ras campuran atau Eurasia. Istilah Eurasia adalah orang dengan darah campuran Asia dan kelompok etnisdi Eropa.

Hal ini tentu didasarkan pada letak Turki yang berada di antara Benua Asia dan Benua Eropa. Kehidupan sosial budaya orang-orang Turki di kedua benua tersebut sangat memungkinkan terjadinya pernikahan dan lahirlah keturunan-keturunan yang Eurasia.

Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik￾baiknya. Seperti firman Allah dalam surat At-Tin ayat 4, yang artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”

Masya Allah! Orang-orang Turki ini adalah contoh manusia yang secara fisik sempurna. Kami juga bisa sekadar menyapa atau berkomunikasi sedikit dengan mereka. Bahasa mereka adalah bahasa Turki. Namun untuk berkomunikasi dengan orang lain, mereka berbahasa Inggris. Tapi sebagian besar mereka telah mampu berbahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan kami, rombongan rihlah peradaban PWM Jawa Timur.

Saling mengenal dan bersosialisasi dengan mereka merupakan pengalaman yang berkesan. Inilah bukti dari firman Allah dalam surat Al-Hujurat ayat 13 yang memerintahkan untuk saling mengenal antar manusia yang diciptakan Allah berbangsa-bangsa dan bersuku-suku.

Allah berfirman, yang artinya:  “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.

Musim Gugur di Turki

Pada saat rombongan Rihlah Peradaban berada di Turki, negeri ini sedang berlangsung musim gugur. Musim ini terjadi sekitar bulan September-Nopember. Ternyata kami bisa merasakan musim gugur. Suatu pengalaman yang berharga karena musim gugur tidak ada di Indonesia.

Suhu di Turki sekitar 21 derajat celcius. Ketika pagi dan malam memang cukup dingin. Namun saat siang, tidak terasa panas. Yang terasa adalah hawa yang sejuk, tidak ada terik sinar matahari. Suasana terlihat agak mendung.

Baca Juga:

Saat jam menunjukkan pukul 07.30 di Turki, matahari belum terasa terik.Seperti masih pukul 06.00 di Indonesia. Saya tertarik untuk membuka referensi tentang kejadian musim gugur ini.

Menurut Ika Lestari, musim gugur hanya terjadi di belahan bumi bagian utara dan selatan, atau di wilayah yang mempunyai empat musim. Musim gugur terjadi di setiap tahun tepatnya antara musim panas dan musim dingin.

Daun-daun pepohonan mulai gugur dan cuaca sejuk, pertanda Turki memasuki musim gugur.

Di saat yang sama, suhu perlahan-lahan akan mengalami penurunan. Pada bumi bagian utara, musim gugur terjadi antara equinox musim gugur, yaitu September dan titik balik matahari pada musim dingin (Desember). Masyarakat pertanian di Benua Eropa saat musim gugur, akan panen hasil pertanian. Tak terkecuali juga di Istanbul Turki (https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/musim-gugur, diakses 8 November 2022).

Selama musim gugur memang waktu perhari semakin menurun. Rata-rata setiap hari berkurang dua menit 25 detik. Setiap minggu berkurang 16 menit 57 detik. Matahari terbit paling awal jam 06.30 dan terbenam pada 19.37. Bahkan matahari bisa terbit pada jam 08.08 dan tenggelam jam 17.36. Hal tersebut disebabkan bumi berputar pada porosnya dengan kemiringan 23,5 derajat dari sumbunya.

Adanya musim gugur di sebagian negara tak lepas dari kehendak-Nya. Tak lain semuanya untuk dijadikan pelajaran oleh manusia. Seperti yang difirmankan Allah dalam surat Az-Zumar  ayat 21, yang artinya: “Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.”

Bagi kami, Turki menjadi momentum tak ternilai. Menjadikan diri tidak seperti “katak dalam tempurung”. Selama rihlah di Turki, kami benar-benar menemukan kebesaran Allah. Maka, sungguh sangat tepat Allah berfirman dengan nada bertanya pada kita: “Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” !

(Bersambung)

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K

3 Responses

  1. Japanese chat roomsNovember 17, 2024 at 3:50 pm

    … [Trackback]

    […] Info on that Topic: zonasatunews.com/internasional/rihlah-peradabanperjalanan-penuh-makna-di-turki-dan-spanyol-seri-2-merasakan-kebesaran-allah-di-istanbul/ […]

  2. Dental1January 8, 2025 at 8:49 am

    … [Trackback]

    […] Here you can find 89770 additional Info on that Topic: zonasatunews.com/internasional/rihlah-peradabanperjalanan-penuh-makna-di-turki-dan-spanyol-seri-2-merasakan-kebesaran-allah-di-istanbul/ […]

  3. chat sitesJanuary 14, 2025 at 11:28 am

    … [Trackback]

    […] There you will find 6850 more Information to that Topic: zonasatunews.com/internasional/rihlah-peradabanperjalanan-penuh-makna-di-turki-dan-spanyol-seri-2-merasakan-kebesaran-allah-di-istanbul/ […]

Leave a Reply