VATIKAN – Dunia menyaksikan momen bersejarah ketika asap putih mengepul dari cerobong Kapel Sistina, menandakan terpilihnya pemimpin baru Gereja Katolik. Namun yang terjadi kali ini bukan sekadar pergantian Paus—melainkan titik balik yang penuh simbolisme dan harapan global.
Kardinal Robert Prevost, 69 tahun, seorang teolog dan pemimpin pastoral asal Chicago, Amerika Serikat, secara mengejutkan terpilih sebagai Paus Leo XIV, menggantikan Paus Fransiskus yang pensiun karena alasan kesehatan. Ia menjadi Paus pertama dalam sejarah yang berasal dari Amerika Serikat, sebuah tonggak baru dalam geopolitik Vatikan yang selama ini didominasi oleh pemimpin Eropa dan Amerika Latin.
Pidato Perdana: “Damai adalah Bahasa yang Paling Universal”
Berdiri di balkon Basilika Santo Petrus dengan latar gemuruh tepuk tangan dari ribuan umat, Paus Leo XIV membuka pidatonya dengan bahasa Latin, lalu beralih ke bahasa Inggris dan Spanyol—dua bahasa yang mencerminkan jembatan budaya yang ia bawa dari benua Amerika.
“Hari ini bukan tentang seorang pria, tapi tentang panggilan dari Sang Pemilik Waktu untuk dunia yang haus akan kasih, bukan kekuasaan,” ujarnya dengan suara tenang namun penuh wibawa. “Damai adalah bahasa yang paling universal. Dan sekarang adalah waktu bagi Gereja untuk berbicara dengan suara itu.”
Visi Global dan Isyarat Pembaruan
Paus Leo XIV dikenal sebagai sosok progresif yang merangkul dialog antaragama, sains, dan keadilan sosial. Ia pernah menjabat sebagai Prefek untuk Tarekat Hidup Bakti dan merupakan tokoh yang dihormati dalam dialog lintas budaya antara Amerika Latin dan Afrika.
Dalam pidatonya, ia menyinggung:
Perubahan iklim sebagai “tanggung jawab spiritual”, bukan sekadar isu politik.
Kebutuhan mendesak akan rekonsiliasi di kawasan konflik, termasuk Palestina dan Sudan.
Pentingnya membuka pintu Vatikan bagi generasi muda, perempuan dalam peran pastoral, dan komunitas yang selama ini merasa di pinggiran gereja.
Simbol dan Nama: Mengapa Leo XIV?
Pemilihan nama Leo XIV juga memicu rasa penasaran. Terakhir kali seorang Paus memilih nama Leo adalah Leo XIII (1878–1903), yang dikenal karena ensiklik sosial Rerum Novarum yang membela hak-hak buruh. Menurut juru bicara Vatikan, nama ini dipilih karena “Robert Prevost ingin menyambung kembali benang antara spiritualitas Katolik dan keadilan sosial.”
Reaksi Dunia: Dari Gedung Putih hingga Favela
Ucapan selamat mengalir dari berbagai belahan dunia. Presiden Amerika Serikat menyebut terpilihnya Paus Leo XIV sebagai “pengingat bahwa iman melampaui batas politik dan geografis.” Di Brasil, komunitas Katolik di favela mengadakan misa spontan sebagai bentuk syukur, sementara pemimpin Muslim dan Yahudi menyampaikan harapan untuk kolaborasi lintas iman.
Profil Singkat Paus Leo XIV (Robert Prevost):
Lahir: Chicago, 1955
Latar Belakang: Ordo Agustinus
Bahasa: Inggris, Spanyol, Latin
Bidang Keahlian: Teologi moral, spiritualitas pastoral, rekonsiliasi sosial
Kutipan Favorit: “Kekudusan tumbuh di tanah yang terinjak oleh luka-luka dunia.”
Dengan terpilihnya Paus Leo XIV, Gereja Katolik tidak hanya menyambut seorang pemimpin baru—tapi sebuah babak baru yang menjanjikan jembatan antara Barat dan Selatan, konservatif dan progresif, masa lalu dan masa depan.
Inilah era “Katolik Global” yang mungkin akan dikenang sebagai zaman keterbukaan, kemanusiaan, dan harapan.
EDITOR: REYNA
Related Posts

SPPG POLRI Lebih Baik Dibanding Yang Lain Sehingga Diminati Sekolah

Pak Harto Diantara Fakta Dan Fitnah

Surat Rahasia Bank Dunia: “Indonesia Dilarang Membangun Kilang Minyak Sendiri”

Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Mengaku Ditekan 2 Tokoh (PY) dan (HR) Untuk Memperhatikan Perusahaan Riza Chalid

Prabowo Melawan Akal Sehat atas Dugaan Ijazah Palsu Jokowi dan Kereta Cepat Whoosh

Pangan, Energi dan Air

Penasehat Hukum RRT: Penetapan Tersangka Klien Kami Adalah Perkara Politik Dalam Rangka Melindungi Mantan Presiden Dan Wakil Presiden Incumbent

NKRI Sesungguhnya Telah Bubar

Dalang Lama di Panggung Baru

AS berencana mematahkan dominasi Tiongkok atas mineral-mineral penting melalui Afrika



No Responses