ZONASATUNEWS.COM, TURKI – Kementerian Dalam Negeri Turki mengatakan bahwa 33 orang telah ditangkap karena dicurigai merencanakan penculikan dan melakukan kegiatan mata-mata atas nama badan intelijen Israel, sementara para tersangka ditangkap dalam penggerebekan di Istanbul dan tempat lain di negara tersebut.
France 34 English, sebuah layananan penyiaran publik dari Perancis melaporkan, pejabat pemerintah Turki mengatakan belum jelas apakah mereka yang ditangkap adalah orang Israel. Hubungan diplomatik baik antara Turki dan Israel telah menurun sejak pecahnya perang di Gaza hampir 3 bulan yang lalu.
Penangkapan kini berjumlah 34 dan pemerintah mengatakan mereka sedang mencari 12 lainnya. Pejabat Turki dikutip mengatakan bahwa para tahanan tersebut dicurigai bekerja melawan warga negara asing terutama warga Palestina yang tinggal di Turki dan organisasi Intelijen Nasional bertemu sebagaimana yang dikenal dengan nama mereka, Acron, mengatakan para tahanan menargetkan warga Palestina dan aktivis Israel serta keluarga mereka yang tinggal di Turki.
Militer Turki melakukan penggerebekan di 8 lokais di Istambul, berhasil menangkap 33 diduga mata-mata Mossad Israel
Kewarganegaraan mereka yang ditangkap hari ini belum diungkapkan. Mereka belum hadir di pengadilan.
Latar belakang penangkapan ini pertama-tama adalah Hamas, pemimpin Palestina. kelompok oposisi militan di Gaza. Kelompok ini adalah legal, sedangkan Eropa dan Amerika Serikat menganggap Hamas sebagai organisasi teroris, tidak demikian dengan Turki.
Bulan lalu presiden Erdogan memperingatkan Israel agar tidak memburu anggota Hamast di Turki, Semua ini terjadi, anda tahu, sebagai latar belakang apa yang terjadi di Gaza hari ini.
Hubungan antara Israel dan Turki telah naik turun sejak tahun 2010. Kedua pemerintah telah menarik duta besar mereka dari ibu kota masing-masing sebanyak tiga kali dalam 13 tahun terakhir.
Namun tahun lalu hubungan membaik, para duta besar telah kembali ke Tel Aviv dan Ankara, hingga tanggal 7 Oktober ketika serangan brutal Hamas terhadap Israel diikuti oleh serangan besar-besaran Israel di Gaza yang berulang kali dikutuk.
Presiden Erdogan, menuduh Israel bertindak terlalu jauh dalam serangannya di Gaza dan yang terakhir. minggu ini Erdogan membandingkan Perdana Menteri Israel Biby Netanyahu dengan Hitler sehingga segalanya berjalan baik-baik saja saat ini
EDITOR; REYNA
Related Posts

Perubahan iklim akan berdampak parah pada ekonomi dan keamanan Belgia

Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

Laporan rahasia AS menemukan ‘ratusan’ potensi pelanggaran hak asasi manusia Israel di Gaza

Prancis dan Spanyol menuntut pembatasan hak veto PBB untuk memastikan keadilan di Gaza

Mesir sepakat dengan Iran, AS, dan IAEA untuk melanjutkan perundingan guna menemukan solusi bagi isu nuklir Iran

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB

Laporan PBB: Sebagian besar negara gagal dalam rencana iklim yang diperbarui

Rencana Tersembunyi Merobohkan Masjidil Aqsa, Klaim Zionis Menggali Kuil Sulaiman, Bohong!

Umat Islam Jangan Diam, Israel Mulai Menjalankan Rencana Jahatnya: Merobohkan Masjid Al Aqsa

Wakil Ketua Komisi I DPR Sukamta : Mr Trump, Tidak Adil jika Pejuang Palestina Dilucuti Senjatanya Sementara Israel Dibiarkan Menembaki Gaza



No Responses