Oleh: Muhammad Chirzin
Pada 10 November 2025 Forum Purnawirawan Prajurit TNI (FPP-TNI) dan Tokoh Masyarakat Yogyakarta memperingati Hari Pahlawan dengan melakukan ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta.
Kegiatan dipimpin oleh Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan dan Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto dan purnawirawan lain. Mereka juga menyampaikan pernyataan sikap yang dibacakan oleh Marsda (Purn) Firdaus Syamsuddin.
FPP-TNI menegaskan tiga sikap dan pandangan sebagai berikut.
Menyerukan kepada seluruh anak bangsa untuk kembali meneladani semangat perjuangan para pahlawan dan Panglima Besar Jenderal Soedirman, yaitu setia pada bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Mengingatkan penyelenggara negara agar senantiasa berpegang teguh pada amanat konstitusi, menegakkan keadilan, dan mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap negara dan hukum.
Menolak segala bentuk penyimpangan konstitusi, penyalahgunaan kekuasaan, dan pelanggaran etika bernegara, karena hal itu mengkhianati pengorbanan para pahlawan yang telah menegakkan kemerdekaan bangsa.
Pernyataan sikap tersebut disertai tiga tuntutan yang harus segera disikapi, yaitu:
1. Adili Joko Widodo, mantan Presiden RI, atas dugaan penyalahgunaan kekuasaan dan pengkhianatan terhadap prinsip keadilan serta demokrasi.
2. Makzulkan Gibran Rakabuming Raka, karena proses pencalonannya sebagai Wakil Presiden telah mencederai konstitusi, moralitas, dan keadilan rakyat.
3. Reformasi Polri secara total, agar kembali menjadi pengayom dan pelindung rakyat, bukan alat kekuasaan politik.
Pernyataan sikap itu ditindaklanjuti dengan sarasehan di Mosium Panglima Besar Jenderal Sudirman di Bintaran Yogyakarta. Bapak Dwi Cahyo, SH., Jenderal (Purn) Hanafie Asnan, Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto, dan Prof. Rochmat Wahab memberikan wawasan tentang perjuangan menegakkan kebenaran, keadilan, dan kejujuran di negeri ini yang harus dilanjutkan, dengan mensinergikan elemen-elemen pejuang di masyarakat, agar tujuan perjuangan dapat tercapai.
Pada hari yang sama Forum Kebangsaan Daerah Istimewa Yogyakarta (FK-DIY) menyelenggarakan pertemuan di 101 Urban Heritage Hotel Jogokariyan untuk menyampaikan pernyataan sikap serupa yang dibacakan oleh Ketua FK-DIY, Heru Nugroho.
1. Mendesak Polri agar menjunjung tinggi independensi, profesionalitas, dan objektivitas dalam menangani perkara para peneliti dan aktivis: Dr. Roy Suryo, Dr. Rismon Sianipar, Dokter Tifauzia Tyassuma dan kawan-kawan.
2. Mendesak Polri untuk menghentikan seluruh proses kriminalisasi dan intimidasi kepada para peneliti dan aktivis yang menjalankan hak konstitusional serta kewajibannya sebagai warga negara.
3. Mendesak Polri supaya membatalkan penetapan tersangka kepada para peneliti dan aktivis: Dr. Roy Suryo, Dr. Rismon Sianipar, Dokter Tifauzia Tyassuma dan kawan-kawan.
4. Menegaskan kembali untuk Adili Jokowi, Makzulkan Gibran, dan Miskinkan, serta hukum mati para pelaku korupsi tingkat tinggi.
5. Lakukan Reformasi total Polri.
Perjuangan menegakkan kebenaran, kejujuran, dan keadilan di negeri ini niscaya ditindaklanjuti dengan membangun kolaborasi bersama elemen-elemen pejuang lainnya, baik dari organisasi, komunitas, atau individu yang memiliki visi dan misi yang sama, dengan melakukan kajian bulan dan sebagainya.
Ya Allah, berilah kami kebijaksanaan untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan dalam membangun bangsa dan negara, serta anugerahkanlah kepada kami kemampuan untuk meneladani semangat juang dan pengorbanan mereka.
Ya Tuhan kami, bimbinglah para pemimpin negeri ini agar selalu bijaksana dalam mengambil keputusan dan menerapkan aturan-aturan, hindarkanlah bangsa ini dari pertikaian, kehancuran dan kerusakan, serta selamatkan saudara-saudara kami dari penganiayaan orang-orang yang zalim.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Nilai-Nilai Al-Quran Dalam Pancasila

Ummat Islam Makin Terpuruk Secara Politik

Kedaulatan Kompor – Martabat Negara: Orkestrasi Bauran Energi Dapur Rakyat: LPG, DME, Jargas & CNGR

Mengapa OTT Kepala Daerah Tak Pernah Usai?

Sedikit Catatan Pasca Pemeriksaan di Polda Metro Jaya (PMJ) Kemarin

Operasi Garis Dalam Jokowi: Ketika Kekuasaan Tidak Rela Pensiun

Jejak Kekuatan Riza Chalid: Mengapa Tersangka “Godfather Migas” Itu Masih Sulit Ditangkap?

Penjara Bukan Tempat Para Aktifis

FTA Mengaku Kecewa Dengan Komposisi Komite Reformasi Yang Tidak Seimbang

Keadaan Seperti Api Dalam Sekam.





No Responses