Oleh: Daniel M Rosyid
UUD2002 melahirkan Jokowisme yang kini dikeluhkan oleh TEMPO dan para die hard Jokower seperti GM, Frans Magnis Suseno, Todung Mulya Lubis, para profesor, bahkan Islah Bahrawi sekalipun.
UUD2002 telah menggusur UUD45, mengangkat partai politik ke posisi istimewa jagad politik Republik ini, mempretheli MPR sebagai lembaga tertinggi negara, dan menjadikan Pilpres langsung sebagai kemenangan ikonik civil society atas otoriterianisme Orde Baru yang didukung tentara.
Parpol memonopoli politik sebagai public goods secara radikal sehingga politik menjadi langka dan mahal seperti sekolah memonopoli pendidikan.
Liberalisasi terjadi di hampir semua sektor sejak pendidikan, kesehatan, sampai energi.
Republik ini secara perlahan tapi pasti kehilangan martabat dan kedaulatannya. Seperti yang dulu dikhawatirkan Bung Karno, Republik ini bakal jatuh ke tangan nekolim.
Jokowisme adalah karpet merah nekolim sedangkan parpol adalah agen-agennya, padahal UUD45 adalah pernyataan perang melawan nekolim.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Fakus Perjuangan Kita – Selamatkan Indonesia Dari Kehancurannya

Panja DPR Ambil Alih Komando Reformasi Penegak Hukum

Menyingkap Serangan Balik Mafia Migas dan Tambang

Tandem Pernyataan Sikap FPP-TNI Dan Forum Kebangsaan DIY

Nilai-Nilai Al-Quran Dalam Pancasila

Ummat Islam Makin Terpuruk Secara Politik

Kedaulatan Kompor – Martabat Negara: Orkestrasi Bauran Energi Dapur Rakyat: LPG, DME, Jargas & CNGR

Mengapa OTT Kepala Daerah Tak Pernah Usai?

Sedikit Catatan Pasca Pemeriksaan di Polda Metro Jaya (PMJ) Kemarin

Operasi Garis Dalam Jokowi: Ketika Kekuasaan Tidak Rela Pensiun


No Responses