JAKARTA – Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 memang merupakan kawasan pengembangan yang sangat luas, mencakup lebih dari 2.650 hektare, menurut beberapa sumber resmi. Namun, klaim bahwa luasnya melebihi negara Singapura kurang akurat. Singapura memiliki luas sekitar 728 km² atau 72.800 hektare, yang jauh lebih besar dibandingkan total area PIK 2.
Meskipun demikian, skala PIK 2 tetap signifikan, menjadikannya salah satu proyek properti dan kawasan terpadu terbesar di Indonesia. Pengembangannya mencakup perumahan, fasilitas komersial, area rekreasi, dan infrastruktur modern yang dirancang untuk menciptakan kawasan mandiri bertaraf internasional. Skala besar ini menjadi daya tarik bagi investor lokal maupun asing.
Ekonomi lesu, Siapa pasar potensial PIK 2
Dalam kondisi ekonomi yang lesu, calon konsumen potensial untuk proyek berskala besar seperti PIK 2 biasanya berasal dari kelompok berikut:
Investor Properti
Para investor, baik domestik maupun asing, sering memanfaatkan situasi ekonomi yang lesu untuk membeli properti dengan harga kompetitif. Mereka melihat PIK 2 sebagai peluang investasi jangka panjang, terutama karena lokasinya yang strategis dan pengembangan yang terintegrasi.
Kelas Menengah ke Atas
Keluarga dengan pendapatan tinggi atau pengusaha yang mencari hunian premium di kawasan modern, dengan fasilitas lengkap dan akses mudah ke pusat bisnis, adalah target utama. PIK 2 menawarkan gaya hidup eksklusif yang menarik bagi kelompok ini.
Ekspatriat dan Pasar Internasional
Lokasi PIK 2 yang dekat dengan bandara dan fasilitas internasional menjadikannya pilihan menarik bagi ekspatriat atau profesional asing yang bekerja di Indonesia. Pengembang sering mempromosikan kawasan ini di pasar global untuk menarik pembeli dari luar negeri.
Pelaku Usaha
Dengan adanya kawasan komersial dan peluang bisnis di PIK 2, pelaku usaha yang ingin membuka toko, restoran, atau layanan lainnya juga menjadi target pasar.
Spekulan Properti
Mereka yang mencari keuntungan dari peningkatan harga properti di masa depan juga termasuk calon konsumen potensial, terutama karena proyek ini sering dipandang sebagai investasi dengan prospek jangka panjang.
Pengembang PIK 2 kemungkinan menawarkan skema pembayaran fleksibel atau insentif lain untuk menarik konsumen, terutama dalam kondisi ekonomi yang menantang. Hal ini bertujuan untuk memastikan penjualan tetap berjalan meskipun daya beli masyarakat cenderung menurun.
Berapa harga jual prperti di PIK 2
Harga properti di PIK 2 sangat bervariasi tergantung pada jenis unit yang dipilih. Berikut adalah beberapa contoh:
Hunian Cluster Casa Pasadena:
Tipe Allamanda: Mulai dari Rp 855 juta (luas tanah 31,5 m², luas bangunan 41 m²).
Tipe Theta: Mulai dari Rp 1,6 miliar (luas tanah 54 m², luas bangunan 95 m²).
Cicilan hingga 60 bulan atau opsi KPR dengan tenor sampai 20 tahun tersedia
Cluster Pasadena Spring:
Tipe Zara: Harga sekitar Rp 1,5 miliar (luas tanah 40 m², luas bangunan 68 m²).
Tipe Marlen: Harga mencapai Rp 2,5 miliar (luas tanah 60 m², luas bangunan 110 m²)
PROPERTYPRO
.
Ruko Komersial:
Harga mulai dari Rp 3 miliar untuk area usaha strategis
PIK 2 terus menarik minat konsumen karena fasilitas premium, lokasi strategis, dan konsep pembangunan yang terintegrasi. Properti ini dipasarkan sebagai investasi untuk kalangan menengah ke atas dengan banyak kemudahan pembiayaan.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Wakil Ketua Komisi IX DPR Yahya Zaini Minta Kemenkes Cegah Penyakit Dampak Banjir Aceh-Sumut-Sumbar

Kejahatan Dan Penipuan Mantan Presiden Jokowi

Melawan Krisis Kualitas Lingkungan dari Tangan Mungil di Hari Menanam Pohon Indonesia

Ketika Jati Diri Bangsa Diretas dari Dalam

Habib Umar Alhamid Sebut 212 Simbol Kekuatan Bangsa, Dorong Presiden Prabowo Hadir di Reuni 212

Transformasi Kebudayaan: Wujud Kecerdasan Estetika Membangun Surabaya yang Beradab

Investigasi: Mengapa Yusri Usman Menyebut Riza Chalid “Susah Tersentuh”

Morowali, Tanah Yang Tak Lagi Merdeka

Wanita Pengusaha Nganjuk Dan Rekannya Tewas Dibunuh Di Kamar Kos

Tuhan Mengirim Air Untuk Membuka Aib Kita



No Responses