Kejahatan Dan Penipuan Mantan Presiden Jokowi

Kejahatan Dan Penipuan Mantan Presiden Jokowi
SUTOYO ABADI

Oleh: Sutoyo Abadi 

 

Info Menhan terkonfirmasi 100 % benar bahwa Lapangan terbang di Morowali liar tanpa kendali dan kehadiran negara.

Persaksian dari Gubernur Sulteng Anwar Hafid menyebut Sjafrie menemukan bandara tersebut tanpa pengawasan Imigrasi hingga Bea Cukai, sudah cukup.

“Kan kalau biasanya bandara itu di mana-mana bandara ada petugas, ada Imigrasi ataupun Bea Cukai, layaknya umumnya kan, ada petugas bandara, ada Kementerian Perhubungan di situ. Nah ini sama sekali tidak ada” ujar Anwar kepada detikcom, Rabu (26/11/2025).

Fakta Menhub (Dudy Purwagandhi) mengeluarkan izin kepada 3 (tiga) Bandara Khusus melalui Kepmenhub No KM 38 Tahun 2025, 8 Agustus 2025 untuk bisa melakukan penerbangan langsung ke luar negeri, termasuk untuk pengangkutan penumpang dan kargo untuk menunjang kegiatan pencurian penambangan liarnya.

Bandara yg diberikan izin tersebut adalah :

1) Bandara di Morowali milik PT IMIP di Morowali, milik perusahaan China
2) Bandara di Wade Bay milik PT Wade Bay Nickel – Halmahera Tengah, milik perusahaan China
3) Bandara di Pelalawan Riau milik PT APP yg dimiliki oleh Sinar Mas Grup dan perusahaan Asing.

Sebagai info, bahwa Menhub ( Dudy Purwagandhi ) adalah mantan Wakil Bendahara Tim Pemenangan Pasangan Jokowi – Ma’roef pada Pilpres 2019.

Menteri Perhubungan  ( Menhub ) berdalih bandara tersebut hanya untuk penerbangan domestik, ini sama saja “Mehub nekad melawan Menhan”   membuka aibnya sendiri dengan telanjang hanya ingin membela oligarki dalam kondisi panik.

Percuma coba berdalih mengutip laman Setkab ( kejahatan ) di era Presiden Joko Widodo, bahwa Jokowi telah meresmikan Bandara Morowali yang dikelola oleh Ditjen Perhubungan Udara pada 23 Desember 2018 ( tanpa pengawasan Imigrasi hingga Bea Cukai ).

Mantan Presiden Jokowi jelas hanya formalitas meresmikan Bandara ilegal  Morowali  2019, itu setelah Bandara beroperasi dengan liar sebagai transportasi udara lintas negara oleh para penjarah macam macam sumber daya alam, karena Bandara tersebut sudah beroperasi sejak tahun 2010.

Kejahatan dan penipuan mantan Presiden Jokowi sangat dahsyat mengetahui bahkan diduga atas inisiatifnya Bandara Ilegal Morowali selama 9 tahun sudah beroperasi ( sebelum diresmikan ) dan bahkan setelah di resmikan Presiden Jokowi membiarkan tetap beroperasi tanpa perangkat dan kehadiran negara, sengaja membiarkan penambang liar bebas beroperasi di Morowali.

Menhub muncul membela diri bahwa bandara tersebut resmi, bahkan berdalih bahwa sesuai laman Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dua Bandara ini tercatat aktif dengan status Bandara domestik.

Ini penipuan karena bandara tersebut melakukan penerbangan langsung dari Cina membawa TKA ilegal masuk ke Indonesia ( Morowali ).

Memang benar :
– Bandara Morowali pertama, dengan kode ICAO WAFO dan kode IATA MOH.
– Bandara Kedua, milik PT IMIP dengan kode ICAO WAMP dan kode IATA MWS.

Itu hanya kamonflase untuk menutupi kejahatan operasi Bandara secara liar. Seolah olah ikut  bernaung dengan Keputusan Menteri Perhubungan (KMP) No.38 Tahun 2025 , sesuai pesanan petunjuk Presiden boneka oligarki.

Adanya informasi Bandara Morowali sebagai pintu masuk TKA ilegal dari Cina, masyarakat luas sudah mengetahui, adanya penerbangan siang malam dari Cina saat ada wabah covid  ( saat itu ) yang dijaga ketat masyarakat tidak boleh mendekat.

Sebaiknya Menhub jangan melawan Menhan mengakui kesalahannya karena semua atas perintah Presiden Jokowi ( saat itu ) atau Presiden segera bertindak cepat pecat Menhub dan tangkap semua yang terlibat ( sipil, militer atau purnawirawan militer ) yang mengoperasikan bandara tersebut dan pelaku penambang liar khusus yang ada Morowali.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K