Eksodus Pendukung Yang Simpati, Demokrat Hilang 10 Kursi, Ahmad Dhani Dan Gus Irfan Caleg Lintas Pemilih

Eksodus Pendukung Yang Simpati, Demokrat Hilang 10 Kursi, Ahmad Dhani Dan Gus Irfan Caleg Lintas Pemilih
Ilustrasi kampanye pemilu



SURABAYA – Mendekati putusan gugatan sengketa pemilu Presiden dan Wakil Presiden di Mahkamh Konstitusi . Redaksi tertarik untuk mendengarkan suara pemilih di Jawa Timur yang sebelumnya mendukung partai Demokrat setidaknya untuk menghubungkan dengan pernyataan Wakil Sekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon yang gagal melangkah ke senayan karena menganggap pelaksanaan Pemilu Legislatif 2024 sarat dengan politik uang.

”Memang ada benarnya kalau pemilu di tahun 2024 seperti pemilu sebelumnya dimana kekuatan uang cukup mendominasi, namun tidak semua Caleg gagal karena adanya politik uang. Contoh nyata Ahmad Dhani Prasetyo yang dari Partai Gerindra yang maju DPR RI di dapil Jawa Timur I, Irfan Yusup Hasyim atau Gus Irfan juga dari partai Gerindra yang juga maju DPR RI untuk Dapil Jawa Timur VIII dan An’im Falachuddin Mahrus atau Gus An’im dari PKB yang maju DPR RI dari dapil Jawa Timur VI saya dengar mereka hanya mengeluarkan uang untuk peraga semacam spanduk dan kegiatan kampanye, tidak mengeluarkan uang untuk serangan fajar namun lolos ke senayan” ujar Ahmad Fahmi Ardiansyah salah satu caleg DPR RI dari dapil Jawa Timur VIII.

”Menurut saya terkhusus gagalnya beberapa teman caleg dari partai Demokrat melenggang ke senayan dan berkurangnya kursi 10 partai Demokrat ada kemungkinan sebab juga karena efek berpindahnya dukungan partai Demokrat dari pasangan AMIN ke pasangan Prabowo Gibran dimana saya merasakan juga caleg dan partai saya mendapatkan limpahan perpindahan suara dari pemilih yang awalnya mendukung partai Demokrat maupun caleg partai Demokrat” ujarnya.

Faisol Ghofar pemilih dari dapil Jawa Timur I menyampaikan ”Tidak benar kalau semua karena uang, untuk pendukung Anies Muhaimin uang tidak masuk kriteria. Seperti saya dan keluarga saya ada 9 orang pemilik hak suara memilih Ahmad Dhani untuk calon legislative bukan karena uang, begitu juga untuk presiden dan wakil presiden saya dan keluarga memilih pasangan Anies Muhaimin tidak karena uang namun karena ingin ada perubahan”.

”Saya ini ketemu Ahmad Dhani hanya di 2019 dimana kita saat itu masih satu barisan pendukung Prabowo Sandi dan saya masih merasakan sosok Ahmad Dhani walaupun sudah tidak satu barisan namun layak untuk dipilih oleh pendukung Anies Muhaimin yang dalam memilih melihat dari rekam jejak dimana rekam jejaknya Ahmad Dhani di 2019 sudah saya sendiri dan banyak orang melihat berani mengambil resiko. Saya dan banyak kawan yang mendukung AMIN melihat Insyaa Alloh Ahmad Dhani adalah salah satu sosok yang cukup berani menyuarakan suara rakyat kalau nanti duduk sebagai DPR siapapun Presidennya” terang Faisol Ghofar meyampaikan alasannya memilih Ahmad Dhani.

Suwandi warga Kota Kediri pemilih di dapil Jawa Timur VI yang masuk didalam salah satu ormas majelis sholawat yang anggotanya cukup besar membantah adanya memilih karena uang.

”Kami ini dari majelis sholawat yang cukup dekat dengan bapak SBY tersebar anggotanya hampir di seluruh Indonesia. Kami pendukung Anies Muhaimin. Kami awalnya mendukung partai Demokrat dari sebelum tahapan pemilu. Ibarat kata untuk partai kami ini simpatisan partai demiokrat yang optimis tentunya dari awalnya akan mampu menambah suara partai Demokrat di dapil Jawa Timur VI karena partai Demokrat mendukung Anies Muhaimin dan kami juga ada rasa simpati kuat melihat partai Demokrat yang dikuyo – kuyo oleh rezim karena oposisi.”

”La kok jeketek kayak telek, dan ini yang kami sangat kecewa karena tiba – tiba partai Demokrat berubah dukungannya dengan meninggalkan Anies Muhaimin. iya sudah kesepakatan didalam jaringan yang sudah kami bentuk seketika kami bubarkan dan kami bersepakat membebaskan mereka – mereka yang sudah masuk dalam jaringan kami untuk memilih caleg maupun partai dengan catatan caleg dan partai yang mendukung Anies Muhaimin” terang Suwandi.

”Sesungguhnya pemilih yang bersimpati kepada partai Demokrat itu banyak dan cukup Ikhlas untuk memilih caleg dan partai Demokrat. Contohnya seperti kami – kami ini pemilih yang tidak berharap uang maupun sembako. Dari yang kami rasakan ini, maka kami merasa hilangnya 10 kursi partai Demokrat di DPR RI salah satu sebabnya kemungkinan iya karena eksodusnya rakyat sebagai pemilih yang bersimpati kepada partai Demokrat. Kalau partai Demokrat tetap Bersama Anies Muhaimin Insyaa Alloh ada keyakinan kami kalau kursi partai Demokrat di DPR RI tidak akan berkurang bahkan sangat mungkin bertambah” tegas Suwandi.

EDITOR: REYNA




http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2017/11/aka-printing-iklan-2.jpg></a>
</div>
<p><!--CusAds0--><!--CusAds0--></p>
<div style=