Oleh : Salamuddin Daeng
Jurus pamungkas untuk melawan transisi energi adalah perang besar, serentak, ya sekelas perang dunia ke dua kira kira. Mengapa? Karena transisi energi ini akan mengubur petro dolar yang sudah uzur sehingga tidak akan pernah dapat bangkit lagi.
Kapitalisme petrodolar memang tengah sekarat. Rejim keuangan global 1971 ini memang datang dari perang, di negeri negeri kaya minyak, dibentuk legitimasinya dengan konflik, dipertahankan dengan ancaman produksi minyak, harga minyak hingga krisis ekonomi.
Memang alasan untuk perang hanya akan ada jika ada gerombolan yang membabi buta menyerang bangsa lain tanpa alasan. Jika provokasi beberapa pihak berhasil, diharapkan harga minyak naik, diharapkan banyak negara panik, diharapkan harga harga naik, chaos terjadi, maka uang printing bermodal kertas dan tinta segera bisa dibuat besar besaran. Uang dibuat diluar kaidah kaidah moneter dengan alasan mengatasi krisis.
Namun sekarang perang tidak dapat menghasilkan momentum apa apa bagi keuntungan transaksi minyak. Ini dikarenakan konsumsi minyak tidak lagi pada level dapat menghasilkan ketergantungan dan menjadi alat membuat krisis. Harga minyak naik tidak membuat dunia panik. Akibatnya perang tidak akan sampai menemukan legitimasi untuk membuat uang bermodalkan kertas, tinta dan mesin printing.
Petro dolar sudah tidak relevan lagi di era digitalisasi dan transparansi. Dunia tidak lagi dapat menerima uang hasil printing bermodal kertas dan tinta yang mereka buat. Sekarang dan kedepan nilai akan ditentukan oleh masyarakat, oleh nitizen, dari bawah, buttom up, bukan oleh segelintir orang secara exlusive.
Sekarang dunia tengah bersiap mengantikan jangkar uang dari jangkar minyak menjadi jangkar green energy, maka dolar akan digantikan dengan mata uang global baru, yang ditransparansikan dengan digitalisasi, nilainya datang dari bawah, secara inclusive. Darimama semua ini akan dimulai, dari pembentukan super power baru, yakni climate change super power.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Ikhtiar Meraih Haji Mabrur
Peran Penting Sejarah Dalam Menyusun UUD 1945 Yang Disahkan Pada 18 Agustus 1945 (Bagian 1)
PPATK: 36,67 Persen Anggaran Proyek Strategis Nasional Mengalir ke Politikus dan ASN
Prediksi Kanjeng Senopati: Hal-hal kemungkinan besar terjadi di negeri ini
Makan Siang Gratis Pelajar Untuk Manusia Otot Kawat Balung Besi
Gitu Lho Mas Cara Menjawabnya
Sejak Kecil Melihat Dunia
Sikap kritis dan korektif pada kekuasaan Prabowo-Gibran
Patriotisme Prabowo Gibran Dalam Tema Baru Tertib Keuangan
Melegalkan Praktek Politik Uang = Pendidikan Politik Yang Buruk
No Responses
You must log in to post a comment.