Pemimpin Partai Buruh Inggris mengkritik penolakan Netanyahu terhadap negara Palestina

Pemimpin Partai Buruh Inggris mengkritik penolakan Netanyahu terhadap negara Palestina
Pemimpin Partai Buruh Inggris Keir Starmer



“Kenegaraan Palestina bukan merupakan pemberian negara tetangga, namun merupakan hak yang tidak dapat dicabut dari rakyat Palestina,” kata Keir Starmer.

LONDON – Pemimpin Partai Buruh Inggris Keir Starmer sangat mendukung solusi dua negara pada hari Jumat (19/1) sebagai satu-satunya jalan menuju masa depan yang aman di Timur Tengah.

Dia juga mengkritik penolakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini terhadap kerangka dua negara.

Hal ini terjadi sebagai tanggapan atas deklarasi Netanyahu di Gedung Putih di mana ia dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap pembentukan negara Palestina setelah Israel mengakhiri serangannya di Jalur Gaza.

Dalam pernyataan eksklusif kepada televisi ITV, Starmer menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pernyataan Netanyahu, dan menganggapnya “salah dan tidak dapat diterima.”

“Kenegaraan Palestina bukan merupakan pemberian dari negara tetangga, melainkan merupakan hak yang tidak dapat dicabut dari rakyat Palestina. Ini juga merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan penyelesaian yang aman dan masa depan yang terjamin sehingga mereka salah dan tidak dapat diterima,” katanya.

“Pemerintahan Partai Buruh akan bekerja sama dengan mitra internasional untuk mencapai solusi dua negara. Israel yang aman dan terjamin serta negara Palestina yang kuat,” tambahnya.

Meskipun Starmer sebelumnya menyatakan dukungannya terhadap “hak untuk mempertahankan diri” Israel melawan Hamas di Gaza, dia baru-baru ini mengubah pendiriannya dan menyerukan gencatan senjata yang berkelanjutan dan mengutuk jumlah korban yang “tidak dapat ditoleransi” dalam konflik tersebut.

Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas yang menurut Tel Aviv menewaskan 1.200 orang.

Setidaknya 24.762 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 62.108 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Serangan Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong itu rusak atau hancur, menurut PBB.

EDITOR: REYNA




http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2017/11/aka-printing-iklan-2.jpg></a>
</div>
<p><!--CusAds0--><!--CusAds0--></p>
<div style=